Jakarta (ANTARA) - Korban meninggal akibat banjir di Jerman dilaporkan bertambah menjadi 133 jiwa, tetapi dipastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) di antara korban.

"Tidak ada laporan korban jiwa WNI," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Sabtu (17/7).

Terkait bencana tersebut, KJRI Frankfurt berhasil menjalin komunikasi dengan lima WNI yang sedang ausbildung (magang) di wilayah Bad-Neuenahr, yang selamat dari banjir.

KJRI Frankfurt juga telah menghubungi keluarga WNI yang menetap di wilayah terdampak. Total ada 11 keluarga WNI terdampak banjir di Bad Neuenahr-Ahrweiler, Erftstadt (Koln), dan Bad Bidendorf (Sinzig).

Judha mengatakan saat ini semua WNI dalam kondisi baik dan memiliki logistik yang cukup.

“KJRI Frankfurt pada pagi ini (waktu setempat) akan mengantarkan bantuan logistik bagi WNI di wilayah terdampak,” ujar dia.

Baca juga: Terdampak banjir Jerman, sejumlah WNI mengungsi

Bencana banjir yang disebut terburuk di Jerman dalam setengah abad terakhir itu juga mengakibatkan sekitar 700 warga dievakuasi pada Jumat malam (16/7) setelah sebuah bendungan jebol di Kota Wassenberg dekat Cologne, kata pihak berwenang.

Hingga Sabtu, petugas penyelamat masih mencari korban selamat di wilayah yang terdampak banjir, di tengah tingginya permukaan air di banyak kota dan rumah-rumah yang terus runtuh.

Ratusan orang masih hilang, menurut perkiraan polisi, seperti dilaporkan Reuters.

Selama beberapa hari terakhir, banjir yang sebagian besar melanda negara bagian Rhineland Palatinate dan North Rhine-Westphalia, telah memutus seluruh komunitas dari aliran listrik dan komunikasi.

Banjir juga melanda sebagian wilayah Belgia dan Belanda. Sedikitnya 20 orang tewas di Belgia.

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan perdana menteri negara bagian North Rhine-Westphalia, Armin Laschet, dijadwalkan mengunjungi Erftstadt, salah satu kota terparah yang dilanda banjir, pada Sabtu.

Baca juga: Banjir parah di Jerman sebabkan 81 orang tewas, 1000 lebih hilang
Baca juga: Banjir landa Eropa, sedikitnya 33 orang tewas


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021