lebih dari 30 persen desa atau kelurahannya tidak patuh menjaga jarak
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan DKI Jakarta menjadi provinsi di Pulau Jawa-Bali yang berhasil menurunkan angka kasus kematian akibat COVID-19 secara signifikan pada Rabu (21/7).

"DKI Jakarta per kemarin menunjukkan penurunan yang signifikan, dari 268 menjadi 95 kematian dalam sehari," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan kepada wartawan yang dipantau melalui aplikasi Zoom di Jakarta, Kamis sore.

Namun Wiku menyayangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak di 30 persen kelurahan DKI Jakarta masih relatif rendah.

"Di DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Banten lebih dari 30 persen desa atau kelurahannya tidak patuh menjaga jarak," katanya.

Baca juga: Satgas: Angka kasus positif nasional turun 40 persen selama sepekan
Baca juga: Mendes PDTT: Warga desa terdampak COVID-19 harus dapat BLT Dana Desa


Wiku mengatakan angka kematian di Jawa-Bali masih cenderung mengalami peningkatan selama sepekan terakhir, sehingga patut dijadikan refleksi bagi perbaikan kinerja. "Terlebih sudah enam hari berturut-turut, angka kematian mencapai lebih dari 1.000 jiwa setiap harinya," katanya.

Wiku mengatakan zonasi risiko tingkat kabupaten/kota saat ini menjadi yang terbanyak sepanjang pandemi, yaitu 180 Kabupaten/kota. Zonasi ini didominasi Kabupaten/kota dari provinsi Jawa Timur sebanyak 33 kabupaten/kota, Jawa Tengah 29 kabupaten/kota, dan Jawa Barat 21 kabupaten/kota.

Wiku menambahkan, perkembangan yang sudah relatif membaik seperti kasus positif, kasus aktif, dan BOR harian yang menunjukkan penurunan, serta kesembuhan yang meningkat harus terus dipertahankan.

Dengan begitu, kata Wiku, zonasi risiko wilayah yang saat ini berada di zona merah dapat segera membaik dan berpindah ke zona oranye dan zona kuning.

Baca juga: Kasal tinjau serbuan vaksinasi COVID-19 di Juanda
Baca juga: KRI dr Soeharso pasok oksigen untuk pasien COVID-19
Baca juga: TNI kejar target 70 persen pelaksanaan vaksinasi di Jakarta

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021