Surabaya (ANTARA) - Percepatan penanganan COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2021, diharapkan juga memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak.

"Prinsipnya adalah tentang bagaimana program penanganan COVID-19 juga memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, di tengah situasi pandemi, anak-anak menghadapi sejumlah persoalan. Tidak sedikit yang mengalami problem pengasuhan saat orang tuanya terpapar positif COVID-19. Kondisi pandemi satu tahun lebih juga mengurangi kesempatan mereka bermain dan belajar.

Baca juga: Masyarakat diajak jamin pemenuhan hak anak di masa pandemi COVID-19

Selain itu, kata dia, pembelajaran jarak jauh atau daring juga harus terus dilakukan perbaikan. Begitu juga halnya pembelajaran tatap muka (PTM) yang ditunggu banyak anak dan orang tua harus menjadi perhatian bersama untuk disiapkan tepat dan ramah anak.

"Memastikan kebutuhan anak-anak kita saat ini terpenuhi, baik pendidikannya dan juga perlindungan kesehatannya, utamanya bagi anak-anak yang orangtuanya terpapar atau yang wafat di masa pandemi," kata Reni.

Baca juga: Kak Seto minta ortu kedepankan kepentingan anak meski situasi sulit

Bagi Reni, peringatan HAN 2021 yang mengangkat tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" sebagai wujud kepedulian terhadap hak-hak anak demi mewujudkan perkembangan mereka secara wajar, baik jasmani, rohani, maupun sosial. Selain itu juga sebagai upaya mendorong keluarga menjadi tempat pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak.

Saat kondisi pandemi, lanjut Reni, vaksinasi untuk anak perlu menjadi perhatian.

"Vaksinasi untuk anak, salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya yang kita apresiasi karena sudah dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada anak yang juga perlu ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Pemkot-FA ajak stakeholder di Surabaya penuhi kebutuhan dan hak anak

Politisi perempuan PKS ini juga mendorong agar Pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya supaya memastikan kondisi anak-anak dari keluarga yang tengah isolasi mandiri, isolasi di tempat yang disiapkan pemerintah ataupun yang tengah dirawat di rumas sakit.

"DP5A Surabaya semestinya melakukan pendataan dan pendampingan anak-anak yang orang tuanya kini sedang menjalankan isoman, isolasi di tempat yang disiapkan pemerintah atau penanganan di RS. Jadi, dipastikan kondisi anak-anaknya seperti apa, baik kebutuhan makanan dan kesehatannya agar tumbuh kembangnya optimal. DP5A Pemkot Surabaya harus benar-benar memberikan perhatian dan memastikan betul," ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP5A Surabaya Antiek Sugiharti sebelumnya mengatakan, pemkot mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder di Surabaya untuk bersama-sama memberikan pemenuhan seluruh kebutuhan dan hak anak-anak.

"Karena tidak mungkin hanya pemerintah saja. Seluruh stakeholder bisa bersama-sama memberikan pemenuhan seluruh kebutuhan dan hak-hak anaknya," ujarnya.

Selain itu, di momen peringatan HAN tahun 2021 ini, Antiek juga berharap, agar anak anak Surabaya ini dapat menjadi generasi penerus bangsa yang luar biasa dan terlindungi. Oleh karena itu, pemkot terus berupaya untuk mendukung dalam upaya pemenuhan dan hak-hak anak.

"Anak-anak ini kami berikan dorongan untuk mengkreatifitaskan mereka untuk berbagi di antara mereka. Itu menjadi bagian yang bisa mendukung penciptaan Surabaya sebagai kota layak anak," katanya. 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021