Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, untuk mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dalam Webinar "Disposisi Mas Menteri: Diskusi Santuy Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Tulungagung", Jumat (30/7), Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur ini selain dikenal dengan industri marmernya juga memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang beraneka ragam.

Beberapa di antaranya adalah Waduk Wonorejo, Ranu Gumbolo, Pesanggrahan Argo Wilis, Desa Wisata Banaran, Desa Wisata Kendalbulur, serta sejumlah pantai dan air terjun.

"Tulungagung juga dikenal memiliki hasil bumi yang kaya seperti kopi, hasil ternak lele, ikan patin, dan susu sapi. Selain itu, Tulungagung pun dikenal dengan kesenian Reog Kendang, kerajinan Batik Tulungagung, serta kuliner seperti sate kambing, sumpil, dan ayam lodho," ujar Maryoto dalam siaran persnya dikutip pada Sabtu.

Baca juga: Kemenparekraf susun program pemulihan parekraf Gunung Kidul

Baca juga: Menparekraf: Maksimalkan platform digital kembangkan desa wisata


Hanya saja, sarana dan prasarana pendukung yang sangat terbatas membuat upaya pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif di Tulungagung menjadi terhambat.

"Pelaku wisata dan ekonomi kreatif Tulungagung sendiri didominasi oleh IKM (industri kecil dan menengah), selain itu infrastruktur jalan yang kami miliki kurang memadai dan keterbatasan anggaran untuk memperbaikinya," kata Maryoto.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan dengan banyaknya potensi yang dimiliki Tulungagung, pihaknya akan mencari peluang untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat agar dapat mengedepankan inovasi dan adaptasi di tengah masa pandemi COVID-19.

Untuk itu, ia pun memerintahkan seluruh kedeputian di Kemenparekraf/Baparekraf untuk mempelajari dan menindaklanjuti potensi-potensi wisata dan ekonomi kreatif di Tulungagung.

"Sehingga nantinya program-program yang sudah dicanangkan Kemenparekraf dapat dikolaborasikan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Tulungagung. Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal dari suatu kerja sama yang menguntungkan dan membawa keberkahan," kata Sandiaga.

Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar; Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya; Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo; serta Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya.

Turut hadir pula Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Harwan Ekon Cahyo; Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Pahlevi; Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti; Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenpaprekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu; dan Sekretaris Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Adella Raung.

Sementara, Bupati Tulungagung didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Bambang Ermawan; dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tulungagung, Eko Asistono.

Baca juga: Pemerintah curahkan segala daya upaya angkat potensi desa wisata

Baca juga: Sandiaga Uno: Harapan kunci bangkit dari pandemi

Baca juga: Anugerah Desa Wisata Indonesia ajang kembangkan potensi desa wisata

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021