SMPN 6 Makassar telah tergabung dalam sekolah kemitraan BRIDGE Australia-Indonesia sejak tahun 2017 dan terhenti karena pandemi COVID-19 pada 2020
Makassar (ANTARA) - SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan kembali ikut dalam sekolah kemitraan BRIDGE Australia setelah memutuskan untuk berhenti menjadi mitra sekolah pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19.

"SMPN 6 Makassar telah tergabung dalam sekolah kemitraan BRIDGE Australia-Indonesia sejak tahun 2017 dan terhenti karena pandemi COVID-19 pada 2020," kata Wakil Kepala SMPN 6 Makassar Mukhlis di Makassar, Rabu.

Ia menjelaskan Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia ini diimplementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF) melalui perwakilan di masing-masing negara, yaitu BRIDGE Indonesia dan BRIDGE Australia.

Pada tahun 2021 ini, kata dia, SMPN 6 Makassar kembali difasilitasi untuk mendapatkan sekolah mitra baru, yakni Yankalilla Area School yang berada di Australia Selatan.

"Hari ini merupakan momen yang sangat menggembirakan bagi SMPN 6 Makassar, karena pada hari ini telah ditetapkan sekolah kami mendapatkan sekolah mitra yang baru di Australia," katanya.

Program kemitraan ini ditandai dengan pertemuan virtual antara pihak Yankalilla Area School dengan pihak SMPN 6 Makassar, yang juga dihadiri oleh pengurus BRIDGE Indonesia maupun Australia.

Sementara itu Kepala SMPN 6 Makassar Munir mengemukakan tujuan dari program ini adalah membentuk kemitraan sekolah yang berkelanjutan dan komunitas pelajar internasional.

Caranya, kata dia, adalah mendukung para peserta didik untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek global dan membangun persahabatan jangka panjang dengan rekan-rekan mitranya di Australia.

Kemudian, membangun kemampuan para guru untuk mengembangkan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik.

Lalu, mendukung para guru untuk mengeksplorasi praktik pembelajaran baru dan penggunaan teknologi untuk menghubungan pembelajaran di kelas dengan dunia.

"Pada kemitraan terdahulu, kita lakukan pertukaran guru. Ada dua orang guru dikirim ke Australia selama dua pekan, demikian juga sebaliknya," kata dia.

Munir menyampaikan bahwa program kemitraan ini sangat disambut antusias oleh pihak sekolah, peserta didik dan orang tuanya.

Apalagi program ini disebut memiliki keterkaitan dengan program baru yang diluncurkan SMPN 6 Makassar yakni "Hybrid Learning Program".

Ia menambahkan beberapa hybrid learning itu antara lain "connecting classroom", "collaborative virtual", "inspiring class", dan "field trip virtual" sebagai pengganti "outing class".

"Para orang tua berharap apabila pandemi ini berakhir, kedua sekolah bisa bertemu secara langsung pada program pertukaran pelajar," katanya.

Kepala Yankalilla Area School, Australia Sonya Parker menyampaikan kegembiraannya mendapatkan mitra SMP Negeri 6 Makassar dan berharap program kerja sama segera bisa dilaksanakan.

"Karena kendala COVID-19, maka seluruh kegiatan akan dilaksanakan secara virtual," katanya.

Selanjutnya, kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh kedua belah pihak dalam waktu dekat ini. Kemudian, menggelar kegiatan bagi perwakilan guru masing-masing sekolah, yakni Professional Learning Program (PLP) yang akan berlangsung pada bulan Oktober 2021.

Kegiatan ini akan dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama berlangsung secara virtual, dan tahap kedua adalah kunjungan ke masing-masing sekolah mitra pada tahun 2022, dengan catatan pemerintah kedua belah pihak sudah membolehkan, demikian Sonya Parker.

Baca juga: Unhas gelar kuliah umum hubungan Indonesia -- Australia

Baca juga: Ceritakan anak Rohingya, Siswi Sulsel juara menulis di Australia

Baca juga: Indonesia kirim 5 tokoh pemuda Muslim ke Australia

Baca juga: Australia serius Bantu Pengembangan Sapi Sulsel

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021