Balikpapan (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau vaksinasi massal di Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.

Pelaksanaan vaksinasi massal ini kerja sama TNI-Polri dan Pemkot Balikpapan dengan melibatkan Akademi Kebidanan Borneo Medistra, Ummi Aisyah, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes di Balikpapan.

"Saya bersama Pak Panglima melakukan pengecekan langsung kegiatan vaksinasi. Ada 3.600 dosis vaksin Sinovac, 2.000 untuk vaksin pertama dari Polri dan 1.600 vaksin kedua dari TNI," kata Kapolri Sigit.

Sasaran vaksinasi masyarakat umum dari kalangan pelayanan publik, pedagang dan pengusaha, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, lansia, dan penyandang cacat. Ada 150 orang vaksinator gabungan dari TNI-Polri dan Dinas Kesehatan Balikpapan terlibat dalam kegiatan itu.

Kalimantan Timur, kata dia, menjadi wilayah tertinggi angka positif di wilayah Kalimantan sehingga perlu strategi dan penanganan penularan pandemi virus yang cukup masif.

Selain warga harus mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi, katanya, vaksinasi juga cara penting melawan COVID-19.

Oleh karena itu, katanya, TNI-Polri terlibat dalam upaya mengoptimalkan vaksinasi dan membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi agar semakin banyak dan cepat masyarakat yang mendapat vaksin.

Baca juga: Kapolri sarankan warga Balikpapan isoman di "Isoter"

Ia mengatakan secara bertahap pada Agustus ini ada peningkatan distribusi vaksin untuk meningkatkan percepatan vaksinasi agar jumlah minimal masyarakat yang divaksin cepat tercapai.

Selain itu, katanya, agar kesehatan masyarakat cepat pulih dan ekonomi kembali bergerak.

Saat ini, ada delapan kabupaten/kota di Kalimantan Timur sedang menerapkan PPKM level 4.

Dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo berharap level PPKM bisa turun sehingga ekonomi masyarakat kembali berjalan.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan hal senada dan memerinci langkah yang harus diterapkan di Kalimantan Timur dalam kaitan dengan penangan pandemi, yakni melaksanakan 3M secara ketat, melaksanaan 3T, dan percepatan vaksinasi. 3M adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. 3T adalah tracing, testing, dan treatment.

"Tracing" adalah penelusuran orang yang mungkin menularkan COVID-19, bila ketemu melakukan tes pada mereka, dan bila hasilnya positif, merawat mereka.

"Kalau ini dilaksanakan dengan baik dan masyarakat ikut dukung program ini maka insyaallah Kaltim segera bebas dari COVID-19," katanya.

Vaksinasi massal itu, kegiatan ketiga setelah sebelumnya pada 24 Juli dan 26 Juli 2021, serta telah berhasil memvaksin 5.042 orang, yaitu 2.173 orang dosis pertama pada 24 Juli dan 2.869 orang disuntik dosis kedua pada 26 Juli lalu.

Baca juga: Kapolri dan Panglima cek penanganan COVID-19 di Kalsel
Baca juga: Panglima TNI: Strategi komunikasi bangun kesadaran untuk karantina
Baca juga: Kapolri ajak buruh kawal program vaksinasi wujudkan 'herd immunity'


Pewarta: Novi Abdi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021