Islamabad (ANTARA) - Pakistan melanjutkan upaya besar-besaran untuk menanam 10 miliar pohon guna mengurangi kabut asap dan membersihkan udara di kota-kota berpolusi, kata perdana menteri negara itu.

Perdana Menteri Imran Khan mendesak warganya untuk mengindahkan peringatan mengerikan dalam laporan perubahan iklim yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (9/8).

Dia menyampaikan pernyataannya saat meresmikan apa yang disebut para pejabat sebagai proyek Miyawaki, proyek hutan kota terbesar di dunia.

Menggunakan teknik yang dipelopori oleh mendiang ahli botani Jepang Akira Miyawaki, hutan kota itu mencakup lahan seluas 12,5 hektar dan memiliki lebih dari 165.000 tanaman.

Para pejabat mengatakan pohon-pohon itu diharapkan tumbuh 10 kali lebih cepat dari biasanya karena teknik Miyawaki yang menanam tumbuhan secara berdekatan.

Hutan tersebut merupakan salah satu dari 53 lokasi di Lahore yang diharapkan menjadi penyerap karbon.

Lahore, kota berpenduduk 10 juta, telah bergulat dengan kabut asap dalam beberapa tahun terakhir yang memaksa sekolah-sekolah ditutup dan menjadikannya salah satu kota paling tercemar di dunia.

"Manusia telah melakukan tindakan yang merugikan anugerahTuhan, bagi dunia ini, sehingga banyak hal --naiknya permukaan laut, misalnya, karena pemanasan dan emisi-- tidak dapat kembali seperti semula," kata Khan di pusat kota Lahore.

"Kita semua yang hidup di dunia saat ini, jika melakukan semua yang kita bisa, mungkin kita bisa menyelamatkan dunia dari bahaya yang lebih buruk di masa datang," ujarnya.

Panel Antarpemerintah PBB untuk Perubahan Iklim pada Senin mengatakan bahwa kegiatan manusia telah menaikkan suhu atmosfer, laut dan daratan.

Bahkan tindakan paling keras untuk mengurangi emisi, menurut panel PBB itu, tidak akan mencegah pemanasan global sebesar 1,5 derajat Celcius, cuaca ekstrem,  dan naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim.

Sejak gerakan penanaman pohon dimulai pada 2018, Pakitan telah menanam satu miliar pohon lebih banyak dan menanam 500 juta lagi selama musim hujan.

"Jika Anda mengkhawatirkan anak-anak Anda dan masa depan mereka, paling tidak yang bisa Anda lakukan adalah menanam satu pohon dan merawatnya," kata Khan.

Sumber: Reuters
​​​​

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021