Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia, layanan streaming Mola menayangkan film kolosal "Tjoet Nja’ Dhien" yang telah direstorasi, 33 tahun kemudian sejak film ini diproduksi.

Film ini dapat disaksikan secara gratis di Mola selama masa promosi berlangsung, penonton cukup melakukan registrasi dan login saja di website atau aplikasi Mola dan selanjutnya bisa langsung menyaksikan film tersebut.

Pemeran utama film tersebut, Christine Hakim, dalam keterangannya, Selasa, mengungkapkan rasa syukurnya karena akhirnya film "Tjoet Nja’ Dhien" bisa ditonton masyarakat Indonesia bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 tahun.

“Semoga kehadiran film Tjoet Nja’ Dhien di Mola bisa menjadi inspirasi, motivasi dan menambah kekuatan serta semangat di tengah ujian menghadapi pandemi,” katanya.

Baca juga: Pentingnya menyaksikan kembali film "Tjoet Nya' Dhien"

Baca juga: Film "Tjoet Nya' Dhien" tahun 1988 tayang lagi di bioskop


Film "Tjoet Nja’ Dhien" disutradarai oleh Eros Djarot pada tahun 1988, dan dibintangi oleh Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Djarot. Film ini menjadi film terbaik pada Festival Film Indonesia 1988 dan berhasil menyabet delapan piala Citra.

Tidak hanya sukses menjadi salah satu film Indonesia terbaik sepanjang masa, "Tjoet Nja’ Dhien" juga menjadi film Indonesia pertama yang diputar di Festival Film Cannes pada 1989.

Film "Tjoet Nja’ Dhien" adalah sebuah film epos sejarah kepahlawanan Indonesia yang menceritakan perjuangan pahlawan Aceh Tjoet Nja’ Dhien melawan penjajahan Belanda.

Perlawanan rakyat Aceh kala itu menjadi perang terpanjang dalam sejarah penjajahan Belanda. Film ini menarik, karena tidak hanya menceritakan strategi yang diambil oleh Tjoet Nja’ Dhien dan dilema-dilema yang ia hadapi sebagai pemimpin, tapi juga menampilkan kekalutan tentara Belanda melawan rakyat Aceh.

Untuk produksinya, film ini menghabiskan dana Rp1,5 miliar. Angka ini sangat fantastis pada masa itu, karena umumnya pembuatan film kolosal hanya menghabiskan Rp500 juta.

Tidak heran, pembuatan film ini menghabiskan waktu tiga tahun karena kekurangan biaya. Bahkan para aktor yang terlibat pun rela untuk tidak dibayar.

"Film 'Tjoet Nja’ Dhien' merupakan bentuk komitmen Mola untuk selalu menghadirkan film-film terbaik, baik Indonesia maupun internasional. Apalagi bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia, penayangan film ini merupakan upaya Mola untuk memperkenalkan perjalanan sejarah Indonesia bagi generasi muda, supaya bisa lebih menghargai negeri dan pahlawan-pahlawannya yang berjasa dalam meraih kemerdekaan," kata Perwakilan Mola Mirwan Suwarso.

Film "Tjoet Nja’ Dhien" tayang di Mola mulai 17 Agustus 2021 dengan kualitas audio dan visual yang lebih jernih, setelah direstorasi di Belanda oleh Eye Film Museum Amsterdam dan IdFilmCenter Foundation Jakarta.

Baca juga: Sandiaga Uno ajak nonton bareng film "Tjoet Nja' Dhien"

Baca juga: Dirjen Kebudayaan: Milenial perlu nonton film Tjoet Nja Dhien

Baca juga: Gus AMI ajak milenial menonton Film "Tjoet Nja' Dhien"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021