Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Surdiman Sulaiman, menginstruksikan seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten kota dan provinsi bersiaga atas musibah bencana banjir yang terjadi di enam kabupaten di Sulsel.

"Sudah kami koordinasikan seluruh BPBD untuk turun ke lapangan membantu warga terdampak banjir," ujar Sudirman saat berada di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Berdasarkan informasi, tercatat enam daerah terdampak bencana banjir yakni di Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu. Belasan kecamatan terdampak, dan puluhan rumah terendam termasuk lahan ribuan lahan persawahan tergenang air.

Ia pun telah menyampaikan himbauan kepada seluruh kepala daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, mengingat beberapa hari terakhir intensitas hujan cukup tinggi dan perubahan cuaca ekstrem di Sulsel terus berlangsung membuat debit air Danau Tempe dan air sungai setempat meluap ke permukaan.

Menanggapi bencana banjir di sejumlah kabupaten, ia meminta BPBD segera melakukan evakuasi termasuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak.

"Diimbau kepala daerah 24 kabupaten kota meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi bencana. Bagi daerah yang terdampak banjir, segera BPBD turun membantu dan menyalurkan bantuan," paparnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Nasional Pencarian dan pertolongan (Basarnas) Makassar, Djunaedi, mengatakan, usai menerima laporan tim telah turun ke sejumlah wilayah yang terdampak banjir untuk melaksanakan evakuasi terhadap warga terdampak.

"Setelah menerima laporan ada sejumlah wilayah tergenang banjir dengan ketinggian cukup tinggi seperti di Kabupaten Wajo, saya langsung mengerahkan personil dari Bone untuk menuju lokasi dan membantu evakuasi," papar Djunaidi melaporkan saat berada di Kabupaten Wajo.

Baca juga: BMKG prediksi hujan lebat berpotensi banjir di sejumlah daerah Sulsel

Baca juga: Minim ruang terbuka hijau di Makassar, sebut Walhi Sulsel

 
Suasana lingkungan terdampak banjir akibat debit air Danau Tempe meluap di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/8/2021). FOTO/HO-Dokumentasi Basarnas Makassar.



Proses evakuasi warga dilaksanakan menggunakan perahu karet milik Basarnas dan dibantu BPBD Wajo di rumah warga yang terjebak genangan air untuk dibawa ke tempat lebih aman guna menghindari bencana susulan karena debit air terus naik ke pemukiman warga setempat.

"Kami bersama BPBD Wajo telah melakukan evakuasi menggunakan perahu karet kepada warga untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. Sampai saat ini tim terus melakukan langkah evakuasi," tambah Djunaidi.

Mengenai penanganan bencana, tim sudah dipersiapkan termasuk perlengkapan evakuasi serta bantuan potensi SAR daerah. Karena, selain sumber daya, peralatan juga harus mendukung untuk kelancaran penyelamatan.

"Kami Basarnas selalu standby (siaga) 24 jam, bila ada laporan tentu dengan cepat direspons guna mempercepat proses pertolongan bila terjadi bencana bagi warga terdampak banjir," katanya.

Baca juga: Danau Tempe meluap belasan kecamatan di Sulsel terdampak banjir

Baca juga: Tiga kabupaten di Sulsel terdampak banjir

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021