Jember (ANTARA News) - Perjalanan kereta api (KA) yang melalui Kabupaten Jember-Banyuwangi, Jawa Timur, kembali normal, setelah petugas membersihkan timbunan longsor yang menutupi rel KA, Minggu malam.

"Petugas berhasil membersihkan jalur KA yang tertimbun longsor sepanjang 30 meter dan setebal 50 sentimeter (cm) di Desa Garahan sekitar pukul 20.00 WIB," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasi IX Jember, Burhani Sulthon.

Jalur KA tertimbun tanah longsor sebanyak dua kali di perbatasan Stasiun Garahan dan Stasiun Mrawan, longsor pertama berada di KM 25+1/2 sekitar pukul 16.08 WIB dan longsor kedua di KM 22+2/3 sekitar pukul 17.30 WIB.

"Prediksi awal tanah longsor dapat dibersihkan sekitar pukul 20.15 WIB, namun petugas berhasil membersihkan timbunan tanah longsor di rel KA dengan cepat 15 menit dari prediksi awal," tutur Burhani menjelaskan.

Menurut dia, tanah longsor yang terjadi di KM 25+1/2 dan KM 25+1/2 menganggu perjalanan KA Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi, sehingga rangkaian KA tersebut tertahan di Stasiun Garahan.

"KA Pandanwangi yang berangkat dari Stasiun Jember pukul 15.10 WIB tertahan di Stasiun Garahan sekitar 2,5 jam karena pembersihan jalur KA dari timbunan longsor selesai sekitar pukul 20.00 WIB," paparnya.

Ia menjelaskan, KA Pandanwangi yang mengangkut penumpang sebanyak 399 orang dapat melalui jalur KA yang tertimbun longsor dengan kecepatan sedang.

"Petugas KA masih membersihkan timbunan longsor di tepi rel KA dan mereka tetap disiagakan di lokasi tanah longsor itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.

Burhani mengatakan, tertahannya KA Pandanwangi di Stasiun Garahan mengakibatkan keterlambatan kedatangan KA tersebut di sejumlah stasiun menuju Kabupaten Banyuwangi sekitar 200 menit atau 3,5 jam.

"Setelah KA Pandanwangi, rangkaian KA Tawangalun jurusan Malang-Banyuwangi dapat melintasi jalur yang tertimbun longsor itu dengan lancar, sekitar pukul 20.30 WIB," katanya menambahkan.

Menurut dia, jalur KA di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember merupakan salah satu pantauan Daop IX karena rawan tanah longsor terutama pada musim hujan.

Secara terpisah Kapolsek Sempolan, AKP M. Zainuri membenarkan terjadinya tanah longsor di rel KA di Desa Garahan, namun tanah longsor tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan di jalan raya.

"Kawasan Garahan dan Gumitir di perbatasan Jember-Banyuwangi memang rawan longsor, sehingga penggemudi yang melalui jalur itu harus ekstra hati-hati, selama musim hujan ini," tuturnya.(*)
(ANT-070/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010