Disdik DKI membutuhkan kajian mendalam sebelum membuka sekolah setiap hari
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) setiap hari  masih melihat perkembangan di 610 sekolah yang selama ini masih uji coba.

"PTM masih berlangsung, kita lihat perkembangannya yang 610 nanti akan bertambah lagi 1.500 dan seterusnya. untuk sementara sekarang masih seperti dulu terbatas dan 50 persen, nanti kita lihat ya, semuanya situasinya sangat dinamis bergerak," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin.

Meski demikian, Riza menyebut rencana membuka PTM setiap hari memang ada mengingat banyaknya pelajaran yang perlu dikejar para siswa dan siswi selama masa pandemi COVID-19 berlangsung.

"Iya kan pendidikan anak-anak itu kan perlu dikejar selama masa pandemi," tutur Riza.

Riza menyebut sudah hampir 1,5 tahun pembelajaran daring diterapkan di masa pandemi. Ia pun melihat kesulitan yang dihadapi para siswa dan siswi dalam memahami pelajaran karenanya ia menegaskan perlu adanya percepatan untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

"Anak-anak hampir 1,5 tahun lebih belajar di rumah secara daring kan lebih berat ya pemahaman, pengertian, dan ilmunya. Tidak sebaik sebanyak di sekolah, tidak seberkualitas tatap langsung  dengan para pendidik atau guru perlu ada percepatan untuk mengejar ketinggalan," ujarnya.

Belum adanya perubahan dalam PTM juga diungkapkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang mengatakan bahwa Pemprov DKI batal membuka sekolah setiap hari di minggu ketiga pembelajaran tatap muka sehingga saat ini, PTM tetap digelar tiga kali dalam seminggu.

"(PTM) belum ada perubahan, jadi masih seperti semula Senin, Rabu, Jumat," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah saat dihubungi, Senin.

Baca juga: DKI sepekan, PTM di SDN 5 dihentikan hingga SE cegah pelecehan seksual

Taga menuturkan saat ini Disdik DKI membutuhkan kajian mendalam sebelum membuka sekolah setiap hari. Jadi, pihaknya belum menentukan tanggal pasti pembukaan sekolah setiap hari.

Dia juga menegaskan pembatalan bukan karena adanya temuan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah.

"Mungkin butuh kajian lebih dalam dan melihat perkembangan terkini. Nanti kita lihat, kan selalu dipantau terus. Sementara infonya masih seperti jadwal semula," tuturnya.

Baca juga: 226 sekolah di Jakarta Barat ajukan asesmen untuk PTM tahap 2

Sebelumnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan segera membuka sekolah setiap hari di minggu ketiga sekolah tatap muka terbatas. Nantinya, mata pelajaran olahraga dapat dilakukan secara individual.

"Time line-nya Bu Kadis (Pendidikan) menginginkan 13 September, tapi ada hal-hal yang didiskusikan lagi dengan para pimpinan. Masuk (sekolah)-nya setiap hari, tapi anak itu kan bisa ketemunya dua kali dalam seminggu," kata Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah saat dihubungi, Jumat (10/9).

Sebagai informasi, sekolah tatap muka yang diberlakukan Ibukota saat ini hanya berlangsung pada Senin, Rabu, dan Jumat, sedangkan pada Selasa dan Kamis dilakukan penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Wapres: Ada persyaratan bagi sekolah lakukan PTM terbatas

Dalam tiga hari aktif tersebut, sekolah membagi kelas dan tingkat apa saja yang menyelenggarakan PTM, sehingga dalam seminggu setiap siswa hanya mengikuti satu kali PTM.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021