perusahaan dan swasta itu juga punya awareness
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Udrekh mengatakan pihak swasta memiliki peran dalam membantu pemerintah melakukan mitigasi penanggulangan risiko bencana alam.

“Tentunya entitas-entitas yang dimiliki oleh dunia usaha itu juga ikut mengambil bagian menjadi sumber-sumber informasi yang ada,” kata Udrekh dalam acara daring “Memfasilitasi Inklusi dalam Manajemen Bencana” di Jakarta, Rabu.

Udrekh mengatakan, informasi-informasi atau kampanye yang disebarkan oleh pihak swasta dapat membantu warga sekitar untuk mengambil sebuah keputusan dalam menghadapi sebuah bencana yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Ia memberikan contoh dengan terjadinya banjir di area sekitar gudang perusahaan. Ketika perusahaan memberikan informasi bahwa terjadi bencana banjir di sekitar area gudang, masyarakat akan cepat bertindak sesuai dengan informasi yang diberikan.

Bersama dengan pihak swasta ataupun lembaga lain, Udrekh menyebutkan setiap orang bisa menjadi duta untuk orang lain yang secara aktif dapat membagikan informasi, baik secara langsung maupun melalui platform Peta Bencana.

“Menurut saya, ini bisa dikelola dan bekerja sama dengan berbagai macam lembaga termasuk swasta. Bagaimana kita bisa menjadi duta dalam artian kita termasuk orang-orang yang secara aktif memberikan atau berbagi informasi melalui Peta Bencana sehingga orang lain bisa merasakan,” kata dia.

Baca juga: Peneliti: Swasta penting bantu mitigasi pembiayaan risiko bencana alam
Baca juga: Pakar: Perkuat mitigasi untuk bencana hidrometeorologi


Selain itu, pihak swasta juga dapat memberikan bantuan pendanaan supaya operasional yang telah ada menjadi semakin baik dan berkembang.

“Bayangkan misalnya setiap orang sudah mau melakukan hal itu. Tentunya perlu dukungan dari dunia usaha ya. Sebenarnya apakah dari konsep dukungan kampanye, dukungan pendanaan dan tentunya menjadi bagian dari sumber itu sendiri,” ujar Udrekh.

Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Olahkarsa Inovasi Indonesia Unggul Ananta mengatakan selain dapat membantu pemberian dana, pihak swasta memiliki peran dapat membantu dalam penanggulangan bencana alam.

Unggul mengatakan pihak swasta dapat terlibat baik di dalam tahap pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan bencana.

“Jadi COVID-19 bisa menjadi poin pembelajaran bagi kita bahwa perusahaan dan swasta itu juga punya awareness. Punya kesadaran ikut serta berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana. Kalau ditanya apa yang bisa dilakukan perusahaan, tentu mulai dari tahap itu semua perusahaan bisa memiliki peran diantara semua fase-fase tersebut,” kata dia memberikan contoh seperti saat pandemi COVID-19.

Baca juga: Pakar UGM: Pemerintah siapkan mitigasi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Pakar: Upaya integratif penting dalam pengurangan risiko bencana


Ia menjelaskan, sebuah perusahaan dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kebutuhan maupun permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat saat berada dalam tahap tanggap darurat, kesiagaan dan pemulihan.

Melalui identifikasi tersebut, pihak swasta dapat membentuk sebuah social mapping (pemetaan sosial) baik di wilayah operasional perusahaan, maupun di wilayah yang lebih luas sehingga mampu terintegrasi dengan analisis potensi bencana

“Itu juga akan memberikan insight (sebuah wawasan) yang berguna. Bukan hanya untuk perusahaan sendiri tapi barangkali juga untuk pemerintah daerah dan sebagainya dalam menyusun program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang,” ujar Unggul.

Lebih lanjut dia menyebutkan, swasta dapat memberikan dukungan dalam pembentukan sebuah forum lokal atau forum masyarakat baik yang berada di daerah operasional perusahaan maupun di luar daerah operasional, untuk menciptakan misalnya seperti kampung tanggap bencana.

Unggul mengatakan perusahaan juga bisa ikut berperan secara konkret dalam tahap pencegahan dengan melakukan analisis risiko bencana.

“Kemudian bisa membuat pedoman atau SOP terkait dengan penanganan bencana dalam kegiatan operasional perusahaan kemudian misalnya juga bisa untuk Satgas (Satuan Tugas Penanganan) atau organisasi yang khusus terlibat aktif untuk unit-unit sosial yang ada dalam masyarakat di wilayah sekitar operasi perusahaan,” kata dia.

Baca juga: Pakar: Keterlibatan komunitas penting untuk pengurangan risiko bencana
Baca juga: KemenPUPR siapkan upaya mitigasi sikapi bencana hidrometeorologi basah
Baca juga: BNPB: Perlu peta risiko bencana pantai dan laut sebagai mitigasi


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021