Sudah saatnya kita nyatakan sebagai krisis iklim
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kampanye hijau karena perubahan iklim global semakin serius, dengan terjadinya krisis iklim dan pasokan sumber daya alam terbarukan semakin menipis.

"Suhu permukaan bumi yang lebih panas, spesies hewan dan tumbuhan yang lebih sedikit, dan sumber daya alam yang semakin menipis. Tentu saja kita semua tidak dapat membiarkan hal tersebut terjadi. Sudah saatnya kita nyatakan sebagai krisis iklim," kata Muhaimin pada acara webinar internasional bertajuk Bridging Policy and Science for People, Planet, and Prosperity, Rabu.

Dia mengatakan selama ini negara terlalu lunak dan kurang hadir untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan hidup akibat pencemaran udara, limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), penebangan liar, pencurian ikan dan terumbu karang serta penambangan liar.

Penggunaan lahan dan ruang juga semakin tidak terkendali, kata dia lagi. Oleh karena itu, kebijakan tata ruang yang terintegrasi segera diberlakukan untuk memastikan ruang digunakan secara berkeadilan, ujarnya.

"Indonesia harus memulai lompatan dan pergeseran dari pembangunan berbasis karbon tinggi kepada pembangunan karbon rendah," katanya.

Muhaimin mengingatkan sudah saatnya Indonesia menerapkan politik hijau, yang berkomitmen untuk pemerataan ekonomi dan sekaligus berjuang menyelamatkan lingkungan hidup, mengatasi perubahan iklim dan memastikan keadilan antargenerasi.

"Hanya dengan politik hijau, Indonesia akan mampu mempercepat target-target penurunan emisi sesuai Perjanjian Paris. Menghentikan penggundulan hutan, mengetatkan pengawasan di lapangan, menghentikan penggunaan plastik, memperluas sumber sumber energi hijau," ujarnya pula.

Politik hijau juga dapat membangkitkan industri dalam negeri, sehingga kemandirian ekonomi politik Indonesia akan terus terjaga, kata dia lagi.

"Politik hijau harus mampu mengambil jarak dari berbagai kuasa dominan untuk mampu melaksanakan perluasan energi listrik melalui penambahan investasi pemerintah untuk energi hijau, pemanfaatan energi hijau di pemda, dukungan penelitian dan pengembangan, transportasi berbasis energi listrik dan pemerataan akses listrik di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal)," ujarnya lagi.
Baca juga: PDI-P lakukan aksi politik hijau di Gelora Bung Karno
Baca juga: Politik hijau bisa jadi opsi berdemokrasi rakyat kebanyakan


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021