kesepakatan merger tersebut suatu langkah besar untuk mencapai visi bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ooredoo Group dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia, yaitu PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).

Penggabungan bisnis Indosat Ooredoo dan H3I dengan nama baru Indosat Ooredoo Hutchison dinilai akan menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia sehingga menjadi daya tarik investor jangka panjang pada industri ini.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Indosat Tbk (ISAT) seiring pengumuman kesepatan transaksi definitif tersebut karena memiliki prospektif bisnis yang sangat menjanjikan.

"Merger ini juga akan memperkuat posisi keduanya dalam industri seluler di Tanah Air. (Harga saham ISAT) uptrend, oleh karena itu rekomendasinya buy dengan taking profit di 7.300-8.400," ujar William saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut William, Indosat dan H3I memiliki kekuatan yang saling mendukung dalam rangka mendorong perusahaan hasil peleburan tersebut berlari lebih kencang di tengah persaingan industri telekomunikasi yang makin ketat.

"Kekuatan Indosat-H3I cukup kuat, namun pada puncak-puncaknya menurut saya akan jadi sama kuatnya seperti TLKM (PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk)," kata William.

Ia menjelaskan, Indosat Ooredoo Hutchison akan berada pada posisi yang kuat untuk berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia.

Perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan tahunan hingga 3 miliar dolar AS.

Dari sisi kinerja keuangan, pada semester I 2021 Indosat membukukan laba sebesar Rp5,59 triliun. Sementara H3I, pada periode Maret 2021 mencatat pendapatan sebesar Rp14,5 triliu, saat yang sama pendapatan Indosat mencapai Rp28,7 triliun. Dengan demikian pendapatan kedua perusahaan setelah meger menembus Rp43,2 triliun.

Saat ini, Indosat memiliki 60 juta pelanggan aktif yang tersebar di seluruh Tanah Air, sedangkan H3I memiliki pelanggan sebanyak 44 juta, sehingga dengan penggabungan jumlah pelanggan keduanya mencapai 104 juta pelanggan.

Dari sisi spektrum frekuensi, penggabungan Indosat dan H3I akan menggenggam frekuensi sebesar 72,5 MHz terdiri atas frekuensi 900 MHz (2 X 12,5), frekuensi 1800 MHz (2 X 20, 2 X 10), dan frekuensi 2100 MHz (4 X 15), sehingga sangat memadai untuk mengelola jumlah pelanggannya dan potensi penambahan jumlah pelanggan baru.
Baca juga: Ooredoo Group dan CK Hutchison sepakat bergabung di Indonesia
Baca juga: Indosat Ooredoo luncurkan jaringan 5G di Jakarta


Konsolidasi strategis

Konsolidasi kedua perusahaan dinilai akan memberikan keunggulan strategis yang sangat positif bagi kinerja perusahaan karena hasil peleburan tersebut menjadi lebih kuat dan besar. Selain itu, menjadi sebuah keuntungan bagi pasar modal karena perusahaan hasil merger tersebut tetap akan melantai di bursa saham. Hal itu akan memberikan prospek yang positif juga bagi para investor yang berinvestasi terutama di sektor telekomunikasi

Perusahaan baru juga dapat memperluas bisnis dan jaringannya setelah memperoleh izin mengelola jaringan 5G. Penggabungan ini menjadikan bisnis jaringan 5G menjadi prospektif untuk dikembangkan karena perusahaan memiliki kemampuan finansial yang kuat, jumlah pelanggan yang meningkat, jaringan yang makin luas, dan bekal pengalaman yang mumpuni

Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo, mengatakan kesepakatan merger tersebut adalah suatu langkah besar untuk mencapai visi bersama dalam menciptakan nilai yang luar biasa untuk para pelanggan dan pemegang saham lewat penggabungan dua perusahaan telekomunikasi terdepan Indonesia.

“Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif," ujar Aziz.

Ia menambahkan, penggabungan aset dan produk dari Indosat Ooredoo dan H3I yang saling melengkapi, mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.

Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50 persen saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8 persen sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33 persen saham di Ooredoo Asia.

Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison. Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14 persen saham.

Analis dari Kiwoom Securities Sukarno Alatas mengatakan, setelah merger yang pastinya perusahaan menjadi lebih solid dari segi modalnya, efesiensi akan tercipta dan fokus dalam meningkatkan pelayanan akan semakin baik.

“Kekuatannya dalam menghadapi persaingan bisnis akan menjadi bertambah dan bisa bersaing dengan baik. Untuk kesiapan dari sisi finansial ISAT mampu nantinya. Untuk proyeksi harga sahamnya, terdekat ada peluang menguat atau menguji ke resistance 7.425. Jika break bisa lanjut ke 8.750 dalam jangka menengah. Untuk meminimalisirkan penurunan boleh perhatikan support 6.575,” kata Sukarno.

Secara valuasi tambahnya, saham ISAT masih tergolong murah dengan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price to book value (PBV) di bawah 1x.

Pada perdagangan saham Rabu (16/9) kemarin, saham ISAT sendiri ditutup menguat 125 poin atau 1,79 persen ke level Rp7.125 per lembar saham.
Baca juga: Pengamat: Merger Indosat-Tri akan perkuat posisi di industri seluler
Baca juga: Indosat luncurkan Gerai Online mudahkan pelanggan di tengah pandemi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021