QRIS TTM ini menjawab kebutuhan UMKM dalam bertransaksi jarak jauh yang seringkali terhambat karena konsumen enggan untuk mengeluarkan biaya transfer antarrekening
Solo (ANTARA) - Akselerasi Digitalisasi Pembayaran Terkini Menggunakan QRIS (ADIPATI QRIS) mulai menyasar ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah Soloraya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Nugroho Joko Prastowo di sela kegiatan di Kampung Batik Laweyan Solo, Jumat mengatakan ADIPATI QRIS di sektor UMKM merupakan kegiatan lanjutan dari ADIPATI QRIS pada pasar tradisional dan pasar modern yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Menurut dia kegiatan yang dilaksanakan secara langsung dan daring tersebut merupakan bagian dari "Road to Solo Great Sale' (SGS) 2021. Pada kegiatan tersebut, pihaknya bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Pemerintah Kota Surakarta.

"Dalam hal ini kami melakukan peninjauan kesiapan ketersediaan kanal pembayaran nontunai UMKM di Kampung Batik Laweyan untuk mendukung kegiatan SGS 2021," katanya.

Pada kegiatan peninjauan QRIS tersebut juga dilakukan uji coba transaksi dengan fitur QRIS tanpa tatap muka (TTM). Ia mengatakan QRIS TTM memungkinkan pembeli maupun penjual bertransaksi melalui pemindaian gambar QRIS yang telah tersimpan pada galeri gawai tanpa harus bertemu secara langsung.

Menurut dia penggunaan QRIS TTM sangat cocok dan lebih praktis digunakan oleh para pelaku UMKM, terutama untuk mendukung "UMKM Go Digital" karena transaksi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

"QRIS TTM ini menjawab kebutuhan UMKM dalam bertransaksi jarak jauh yang seringkali terhambat karena konsumen enggan untuk mengeluarkan biaya transfer antarrekening, jika rekening bank penjual tidak sama dengan rekening milik pembeli," katanya.

Ia mengatakan dengan QRIS TTM pembayaran dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi pembayaran apapun dan tidak dikenakan biaya tambahan.

"Tentunya lebih cepat, mudah, murah, aman, dan andal. Selain QRIS TTM, Bank Indonesia juga memiliki dua jenis QRIS lain, yakni QRIS MPM (merchant presented mode) statis dan dinamis serta QRIS CPM (customer presented mode)," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, metode pembayaran menggunakan QRIS tanpa harus bertatap muka saat ini paling cocok diimplementasikan sebagai alternatif pembayaran nontunai dalam gelaran SGS 2021 yang berlangsung di masa pandemi sehingga lebih higienis.


Baca juga: BI manfaatkan Solo Great Sale, perluas transaksi nontunai di pasar

Baca juga: BI dorong kesinambungan pembatik Soloraya

Baca juga: BI perkirakan Soloraya alami perlambatan ekonomi

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021