Itu sepenuhnya bukan salah macan, tapi warga. Kenapa memelihara domba di hutan.
Karawang (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta warga tidak memburu macan tutul, menyusul matinya puluhan ekor domba di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

“Itu sepenuhnya bukan salah macan, tapi warga. Kenapa memelihara domba di hutan,” katanya dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Senin.

Ia mengaku sebelumnya mendapatkan laporan dari warga mengenai ditemukannya puluhan ekor domba di Kecamatan Tegalwaru, Karawang yang mati diterkam macan yang berasal dari Gunung Sanggabuana.

Setelah didatangi ke lokasi, rupanya domba tersebut dipelihara dengan cara dilepasliarkan di kawasan hutan kaki Gunung Sanggabuana.

Dedi menilai kaki Gunung Sanggabuana itu seharusnya tidak untuk lokasi ternak, karena sudah masuk dalam kawasan hutan.

Dia menyampaikan, melepas domba peliharaan di kawasan hutan Gunung Sanggabuana sama saja memancing macan untuk turun gunung.

Keterangan dari masyarakat setempat, macan mulai menyerang domba di kaki Gunung Sanggabuana sejak beberapa bulan lalu. Hingga kini sudah ada sekitar 30-40 ekor domba yang sudah mati akibat diserang macan tutul.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga berencana memburu macan dengan cara memberi racun pada domba yang sudah mati. Sebab macan tersebut kemungkinan akan kembali turun untuk mengambil sisa makanan berupa domba hasil buruan, sebagai cadangan makanan.

Namun Dedi melarang rencana warga, karena itu tidak sepenuhnya salah macan. Ia menduga ada kerusakan habitat yang menyebabkan macan turun hingga memburu domba ternak.

“Urusan domba yang mati saya ganti, dengan catatan bantu untuk jaga Gunung Sanggabuana. Ini kalau domba yang sudah diracun, lalu dimakan macan, macannya bisa mati. Nanti khawatir gerombolan macan akan turun karena dendam dan akhirnya meneror warga,” katanya lagi.

Atas hal tersebut, Dedi mengajak agar warga tidak memburu macan tutul yang ada di Gunung Sanggabuana, apalagi sampai meracuni domba yang sudah mati sebagai umpan untuk membunuh macan itu.
Baca juga: Macan tutul yang terekam kamera di Gunung Sanggabuana kelamin betina
Baca juga: Anggota DPR usulkan Gunung Sanggabuana Jadi taman nasional

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021