kabar dari Papua masih bagus, masih positif
Jakarta (ANTARA) - Fotografer Alam Liar dan Filmmaker asal Amerika Serikat Tim Laman mengatakan, penemuan spesies baru cenderawasih di Papua menjadi satu alasan untuk melindungi hutan Papua.

"Sekarang kita tahu, ini salah satu dari tujuh spesies cenderawasih yang ditemukan hanya di Tanah Papua. Saya pikir ini menjadi contoh yang menunjukkan pada kita bahwa masih mungkin ditemukan lebih di Tanah Papua. Masih banyak yang bisa kita temukan di luar sana jika kita mengupayakannya," kata Laman dalam acara virtual MACE Papua dan Maluku Edisi Defending Paradise diikuti dari Jakarta, Selasa.

Menurut Laman, cenderawasih atau burung surga adalah salah satu simbol terbaik untuk masa depan hutan berkelanjutan di Tanah Papua.

"Tapi saya ingin berbagi dari pengalaman saya, bahwa kabar dari Papua masih bagus, masih positif. Karena saya bisa membayangkan melihat dari jendela pesawat di atas Papua, dan melihat hutan terlihat terbentang luas. Sangat penting kita memberi perhatian saat ini," ujar dia.

Baca juga: Burung cenderawasih paling banyak diselundupkan dari Jayapura
Baca juga: Kampung Warkesi Raja Ampat tempat nonton burung cendrawasih menari
Baca juga: 76 satwa endemik Papua dilepasliarkan di hutan adat Isyo


Ornitologis Cornell Lab of Ornithology Ed Scholes mengatakan saat mereka menyelesaikan proyek pertamanya di 2012 ada 39 spesies dikenali oleh sains saat itu. Tapi sekarang diketahui lebih dari 40 spesies burung surga, di mana 28 spesies dapat ditemukan di Indonesia dan kebanyakan di Tanah Papua.

Ada tujuh spesies cendrawasih yang hanya ditemukan di Tanah Papua, dan dua spesies lainnya hanya dapat ditemukan di Maluku, kata Scholes.

Karenanya, menurut dia, untuk melindungi hutan di Papua bukan hanya kritikal untuk cenderawasih, tapi juga karena memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Mereka menyediakan udara bersih dan air, menyediakan makanan, dan juga menyediakan globally important services untuk membatasi dampak perubahan iklim.

Meski masih banyak hutan terlihat di Papua, namun ia mengatakan sudah menemukan perubahan  setiap mereka datang, seperti pembangunan jalan di remote area.

Baca juga: Ada dua Cendrawasih endemik Raja Ampat
Baca juga: Di balik nyanyi merdu burung surga
Baca juga: Kaka Slank: Hutan Papua masih rapat, jangan ditambah pembukaannya


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021