Jakarta (ANTARA) - Pada Selasa (28/9) Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah meningkatkan kesigapan dalam mengatasi penularan virus corona dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa angka stunting diprediksi naik di tiga provinsi.

Selain itu ada warta mengenai perkembangan persebaran COVID-19 dan upaya penurunan stunting yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Pemerintah daerah diminta tingkatkan kesigapan atasi COVID-19

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah daerah dituntut untuk terus meningkatkan resiliensi dan kesigapan dalam mengatasi penularan virus corona. "Dengan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran dari pemerintah serta kepatuhan masyarakat dalam menjalankannya, bukan tidak mungkin Indonesia akan terbebas dari pandemi dan mencapai tatanan masyarakat produktif yang aman dari COVID-19," katanya.

Ahli: Mutasi virus corona juga bisa terjadi di dalam negeri

Ahli Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengingatkan bahwa mutasi virus corona penyebab COVID-19 juga bisa terjadi di dalam negeri. "Mutasi bisa juga (terjadi) di dalam negeri. Mutasi kan error, semakin bereplikasi akan jadi masalah, kalau ada mutan yang lebih menular dan kurang mempan dari vaksinasi," katanya.

Vaksinasi bisa menekan kasus COVID-19,  membuat pandemi jadi endemi

Ahli Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan menyatakan bahwa kalau cakupan vaksinasi tinggi maka angka kasus COVID-19 bisa ditekan dan pandemi bisa menjadi endemi. "Banyak negara melonggarkan (pembatasan) setelah cakupan vaksinasi 80 persen, karena itu yang paling bisa dilihat, sekian persen penduduk punya kekebalan dan angkanya bisa dikontrol," katanya.

Tiga provinsi diprediksi alami kenaikan angka stunting

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa angka kasus stunting di tiga provinsi diprediksi mengalami kenaikan. Ia juga mengatakan bahwa secara nasional angka kasus stunting pada 2020 diperkirakan 26,92 persen.

BKKBN merevitalisasi posyandu untuk mempercepat penurunan stunting

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan merevitalisasi posyandu untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya lebih pendek ketimbang rata-rata anak-anak seusianya. "Kami menyiapkan revitalisasi untuk posyandu menjadi posyandu yang terholistik dan terintegrasi,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021