Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak pihak swasta untuk membantu mengatasi persoalan kesenjangan antara rumah terbangun dengan rumah kebutuhan masyarakat, atau dikenal dengan istilah backlog, yang masih cukup tinggi.

"Saya mengajak dunia swasta dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengatasi angka backlog perumahan," kata Wapres Ma’ruf saat membuka program workshop “Mondok Developer” yang diselenggarakan Himpunan Pengembang Nusantara (Hipnu) secara daring, Kamis.

Angka backlod perumahan di Indonesia masih cukup tinggi kendati ada Program Sejuta Rumah (PSR) yang diinisiasi Pemerintah sejak 2015 melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Angka backlog perumahan masih cukup tinggi. Jumlahnya mencapai tidak kurang dari 11 juta, sementara kebutuhan perumahan bertambah sekitar 500 ribu per tahun," tambahnya.

Menurut data Kementerian PUPR, capaian pembangunan rumah melalui PSR di tahun 2021 per 30 September telah mencapai 763.127 unit rumah di berbagai daerah di Indonesia.

Wapres juga mendorong Hipnu sebagai organisasi pengembang perumahan untuk berperan aktif dan profesional dalam mewujudkan capaian pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah tersebut.

"Pengurus dan anggota organisasi ini harus memiliki niat yang lurus dan bertindak profesional dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat, dengan menerapkan spirit untuk saling membantu dalam kebaikan tanpa melihat suku, ras, maupun agama," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Hipnu Arwani Rahmat Pitoko menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi para pengusaha dan mitra dalam penyelenggaraan workshop daring sebagai bagian upaya untuk memulihkan perekonomian nasional tersebut.

"Semoga acara malam ini membawa manfaat buat kita bersama, mendatangkan keberkahan, usaha lancar, juga ekonomi cepat pulih,” ujarnya.

Mondok Developer bertujuan untuk memberikan edukasi dan literasi bisnis terkait pengembang perumahan, sehingga diharapkan dapat mencetak wiraswasta baru di sektor perumahan.

Acara tersebut berlangsung pada 7-29 Oktober dengan menghadirkan para praktisi dari internal Hipnu dan sejumlah tokoh nasional di bidang perumahan, perbankan, maupun ekonomi syariah.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021