saat berenang dua orang terseret arus
Penajam, Kaltim (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mengevakuasi dua warga Kota Samarinda yang tenggelam di laut saat berwisata di Pantai Tanjung Jumlai.

"Tadi pagi ada dua warga dari Samarinda yang tenggelam di Pantai Tanjung Jumlai Kabupaten PPU. Saat berenang dua orang terseret arus, satu dari mereka ditemukan meninggal dunia," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Sabtu.

Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari Sabir Ibrahim, paman korban, mereka menggunakan 4 mobil berangkat dari Samarinda sehari sebelumnya untuk menghadiri acara keluarga di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.

Setelah acara di Desa Labangka selesai, kemudian mereka bermalam di rumah keluarganya yang berada di Kelurahan Tanjung Jumlai, Kecamatan Penajam.

Baca juga: Puluhan anggota SAR siaga cari korban tenggelam di Palabuhanratu
Baca juga: Basarnas cari satu korban tenggelam di pantai wisata Nagan Raya Aceh

 
Pagi tadi sekitar jam 7, lanjutnya, mereka pergi ke Pantai Tanjung Jumlai untuk berwisata yang kemudian berenang di pinggir laut, namun tiba-tiba dua dari mereka terseret arus laut, yakni atas nama M Farhan Hamsah (19 tahun) dan Kholifah (10 tahun). Kholifah adalah adik Farhan.
 
Saat mereka terseret arus, M Farhan dapat diselamatkan oleh keluarga yang ikut berenang dan langsung dibawa ke Puskesmas Petung. Sedangkan Kholifah saat itu tidak ditemukan sehingga terus dilakukan pencarian.
 
"Pada pukul 08.32 Wita, korban yaitu Kholifah berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, kemudian dibawa ke rumah keluarga korban yang berada di Tanjung Jumlai," tutur Nurlaila.
 
Sabtu pagi, lanjut dia, setelah laporan masuk, Pusdalops BPBD Kabupaten PPU langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga, Ketua RT 05 Tanjung Jumlai, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Polres PPU, Satpol PP dan unsur terkait untuk melakukan pencarian korban.
 
"Kholifah kemudian ditemukan sekitar pukul 08.32 Wita, tidak jauh dari lokasi tempat korban berenang," ujar Nurlaila.
 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021