Pontianak (ANTARA) - Ketua Asesmen Nasional (AN) Kalimantan Barat, Mujiono mengatakan dalam pelaksanaan Asesmen Nasional di Kalbar, masih banyak sekolah yang tidak bisa maksimal melaksanakannya karena terkendala infrastruktur dan sarana ang kurang memadai.

"Karena itu, tidak semua sekolah mengikuti asesmen yang digelar sebagai pengganti Ujian Nasional. Kondisinya disebabkan infrastruktur yang belum memadai, seperti listrik dan internet yang belum masuk," kata Mujino di Pontianak, Selasa.

Saat ini masih berlangsung pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk jenjang pendidikan SMP dan MTs. Sementara untuk SMA maupun SMK, pelaksanaannya sudah selesai, sedangkan untuk SD akan digelar November mendatang.

Mujiono mengatakan bahwa sekolah yang belum lengkap sarana dan prasarananya, seperti komputer dan dukungan internet, bisa menumpang di sekolah terdekat yang memiliki fasilitas lebih lengkap.

Baca juga: Tim Direktorat SMP tinjau pelaksanaan ANBK di Kota Madiun

Baca juga: Nadiem minta orang tua tak khawatirkan Asesmen Nasional


Sementara ada sekolah yang sudah memiliki kelengkapan fasilitas tapi tidak didukung dengan sinyal internet yang memadai. "Terkadang jika dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan jika menumpang ke sekolah terdekat lebih besar, sehingga solusi bagi mereka asesmen dilakukan di bukit," katanya.

Meski demikian, kata Mujiono, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi. Hanya saja, dibutuhkan waktu jika untuk memenuhi kebutuhan internet.

"Seperti itu kondisi di Kalbar, masih banyak daerah yang sinyalnya belum memadai. Akan tidak efektif jika menumpang sehingga melakukan upaya-upaya lain, apalagi sekolah memiliki laptop tapi terkendala masalah sinyal internet," tuturnya.

Dirinya berharap Kementerian Pendidikan bisa mendengar persoalan ini dan masih ada daerah yang kondisinya lebih parah.

Ia mengatakan akan ada evaluasi terhadap kendala yang dihadapi saat berjalannya ANBK. Termasuk pada wilayah yang tidak memiliki jaringan internet.

"Menjadi bahan evaluasi kami untuk kemudian menyampaikan bahwa daerah-daerah terluar kendalanya jaringan internet yang jelek. Harapannya ke depan asesmen tidak ada hambatan," ujar Mujiono.

Dia menyampaikan perjuangan guru dan siswa SMPN 07 Satap Menukung, di Desa Laman Mumbung, Kecamatan Menukung yang sedang mengikuti asesmen.

Dia mengapresiasi semangat guru dan siswa karena harus naik ke bukit untuk mendapatkan sinyal internet agar tetap bisa melaksanakan asesmen nasional.

"Kami memberikan apresiasi, tapi sebelumnya sudah kami sampaikan, sekolah yang terkendala sarana dan prasarana untuk mengikuti asesmen bisa menumpang di sekolah terdekat," kata Mujiono.*

Baca juga: Sultra pastikan kesiapan sekolah ikuti Asesmen Nasional 27 September

Baca juga: Mendikbudristek: Asesmen nasional penting diadakan di tengah pandemi

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021