Jakarta (ANTARA) -
Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari memberikan empat catatan pentinu bagi Tim seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu RI periode 2022-2027.

Direktur Pusako Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari dalam diskusi "Timsel KPU-Bawaslu 2022-2027: Catatan krusial" di Jakarta, Minggu, menyebutkan catatan penting pertama timsel yang telah dibentuk haruslah bekerja dengan asas kemandirian.

"Bahwa sifat dari lembaga penyelenggara pemilu itu mandiri dan sifat ini juga harus tercermin dalam tubuh timsel, kalau kemudian sifat itu tidak tercermin sulit meyakinkan publik bahwa penyelenggara pemilu yang dipilih adalah figur yang dihasilkan sesuai dengan sifat kepemiluan," katanya.

Dia mengatakan sifat kemandirian itu harus dijawab oleh timsel agar dapat menghasilkan penyelenggara yang independen dan mandiri.

Catatan kedua yakni menemukan sosok yang bisa sesuai satu sama lain tidak berbenturan sehingga bisa memastikan kerja penyelenggaraan pemilu sesuai dengan asas kepemiluan.

"Penyelenggara pemilu itu betul-betul satu kesatuan proses penyelenggaraan, tidak terjadi benturan," kata dia lagi.
 
Kemudian, catatan ketiga yakni soal proses seleksi yang di harus dipastikan oleh timsel berjalan baik dan terbuka.
 
"Hal itu sangat penting, mudah-mudahan baik dan terbuka itu menjadi wujud timsel," kata dia.

Kemudian yang terakhir, Feri memberikan catatan agar Timsel calon anggota KPU dan Bawaslu RI periode 2022-2027 perlu membangun keyakinan publik bawah timsel yang sudah dipilih merupakan sosok yang benar untuk merekrut calon penyelenggara pemilu.

Baca juga: Pendaftaran calon anggota KPU-Bawaslu dimulai 18 Oktober
Baca juga: Menunggu kinerja Tim Seleksi Anggota KPU-Bawaslu

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021