Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta agar sekolah melakukan evaluasi berkala terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

"Evaluasi harus dilakukan secara berkala. Pelaksanaan swab maupun PCR harus dilakukan pada warga sekolah, " ujar Unifah di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan pelaksanaan PTM terbatas harus diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, dia meminta agar pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T) tidak dibebankan pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pembiayaan hendaknya dilakukan juga dengan bantuan pemerintah daerah (pemda).

Menurut dia, jika dana BOS digunakan untuk 3T, maka akan mengganggu operasional sekolah.

"Karena dana BOS digunakan untuk pembelajaran dan itu juga mepet, oleh karenanya jangan dibebankan pada dana BOS untuk 3T, " ujar dia.

Unifah juga meminta agar pembiayaan 3T sepenuhnya dibebankan pada pemerintah untuk melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga sekolah lainnya.

Disinggung mengenai upaya menghadapi gelombang ketiga, Unifah mengatakan agar pelaksanaan PTM terbatas tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Jika ada kasus konfirmasi positif di satu sekolah, maka sekolah itu harus ditutup untuk sementara.

"Jika ada klaster, satu sekolah itu yang ditutup jangan satu kelas saja," kata dia. 

Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021