Makassar (ANTARA) - Pengurus Yayasan Indonesia Damai Mengaji (YIDM) menyalurkan puluhan mushaf Al Quran ke Komunitas Rumah Pengajian yang seluruh santrinya adalah mantan preman dan pencandu narkotika di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya sangat bersyukur masih ada rumah pengajian yang mau menampung eks preman maupun mantan pemakai narkoba untuk mengajari mereka agama dan membaca Al Quran," ujar Ketua YIDM Komjen Pol (Purn) Syafruddin di Rumah Ngaji Makassar, Kamis malam.

Menurut dia, sangat jarang ditemui rumah pengajian yang mengajarkan orang dewasa belajar mengaji, apalagi seluruh santrinya berumur antara 20 tahun sampai 40 tahun dan diketahui mereka adalah mantan kriminal serta pemakai narkoba yang sudah hijrah di jalan Allah SWT

Ia pun memberi apresiasi dan mendukung penuh upaya rumah pengajian itu dengan menyalurkan 50 buah Al Quran, mukenah, baju muslim serta dana pembinaan bagi pengurus rumah mengaji tersebut agar bisa lebih aktif mengajarkan bacaan kitab suci umat Islam itu.

"Kita berupaya terus menerus membumikan bacaan Al Quran, termasuk mengentaskan buta aksara Al Quran salah satunya melalui cara seperti ini membantu rumah pengajian ini dengan menyumbangkan Al Quran," papar mantan Wakil Kepala Polri itu.

Syarifuddin yang juga sebagai Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyebutkan, berdasarkan survei dengan presentase jumlah populasi penduduk muslim di Indonesia, yakni sekitar 270 jutaaan, hanya 35 persen atau 80 jutaan orang yang bisa membaca Al Quran, selebihnya belum pintar membaca kitab suci.

 
Ketua Yayasan Indonesia Damai Mengaji, Komjen Pol (Purn) Syarifuddin (tengah) bersama Ketua Pembina Rumah Ngaji, Ustadz Zainuddin (tiga kiri) bersama para satri berfoto bersama di Rumah Ngaji, di Jalan Rappokaling, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/10/2021) malam. ANTARA/Darwin Fatir.



Ketua Pembina Rumah Ngaji, Ustadz Zainuddin pada kesempatan itu mengatakan, dirinya mendirikan rumah ngaji tersebut sejak dua tahun lalu. Awalnya, cukup berat karena banyak tantangan, apalagi di lingkungan itu dianggap rawan kriminalitas serta peredaran narkoba.

Namun secara perlahan, paradigma kondisi lingkungan itu mulai dirubah sedikit demi sedikit, beberapa warga sekitar mulai sadar dan ingin hijrah, sehingga kesempatan itu dimanfaatkan dengan mengajarkan mereka ilmu agama sekaligus mengaji.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Indonesia Damai Mengaji berupa Al Quran dan kelengkapan shalat. Insya Allah pemberian ini bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Sumbangan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya," tutur ustadz Zainuddin.
 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021