Jakarta (ANTARA) - Antonio Conte menandai debutnya melatih Tottenham Hotspur dengan sebuah kemenangan 3-2 atas Vitesse Arnhem dalam laga lanjutan Grup G Liga Conference yang diwarnai tiga buah kartu merah dari wasit di Stadion Tottenham Hotspur, London, Kamis waktu setempat (Jumat WIB).

Lima gol menghujani pertandingan babak pertama, lantas babak kedua diwarnai hujan tiga kartu merah, satu untuk pemain Tottenham dan dua lainnya untuk tim tamu.

Baca juga: Resmi melatih Tottenham, Antonio Conte senang kembali ke Liga Inggris

Pertandingan baru berusia 14 menit ketika skema 3-4-3 yang diterapkan Conte untuk Tottenham membuahkan gol keunggulan yang dicetak Son Heung-min.

Gol itu berawal dari aksi Lucas Moura di sepertiga akhir serangan Tottenham dan mengakhirinya dengan sepakan yang sempat dimentahkan kiper Markus Schubert, tetapi bola muntah bisa disambar oleh Son yang melesakkannya untuk membawa Tottenham memimpin.

Son nyaris mencetak gol keduanya pada menit ke-21, tetapi tembakan keras Son setelah ia melewati hadangan Danilho Doekhi berakhir menghantam tiang gawang.

Semenit berselang Tottenham sukses menggandakan keunggulan mereka setelah Harry Kane menyodorkan umpan yang diselesaikan dengan ketenangan Lucas Moura untuk memperdaya Schubert.

Baca juga: Mourinho akui kekalahan dari Bodo/Glimt berdampak kepada skuad AS Roma

Momentum Tottenham berlanjut dan pada menit ke-28 keunggulan mereka bertambah lagi setelah Kane memanfaatkan kemelut di depan gawang tim tamu dan sontekannya berusaha dihalau Jacob Rasmussen, tetapi bek Vitesse itu berakhir mencetak gol bunuh diri.

Vitesse berusaha bangkit tapi peluang berbahaya yang tercipta lewat tembakan jarak jauh akurat Sondre Tronstad masih bisa ditepis secara gemilang oleh kiper Hugo Lloris.

Hasil sepak pojok dari serangan itu mampu dimanfaatkan Vitesse untuk mencetak gol balasan di mana Rasmussen sukses mengalahkan Eric Dier untuk menanduk bola kiriman Maximilian Wittek pada menit ke-32.

Tujuh menit berselang, Vitesse memangkas lagi jarak ketertinggalan mereka setelah Matus Bero menyelesaikan umpan kiriman Yann Gboho dengan sepakan keras yang melesak tak terhentikan upaya hadangan Dier maupun Lloris.

Baca juga: AS Monaco dan PSV bermain imbang tanpa gol

Vitesse nyaris membuat kedudukan imbang pada menit ke-53 tetapi Lloris mampu menyelamatkan gawang Tottenham dari tembakan berbahaya yang dilepaskan Lois Openda.

Enam menit berselang, Vitesse sempat memperoleh keuntungan ketika Cristian Romero menerima kartu kuning kedua karena menjatuhkan Openda dalam situasi perebutan bola liar.

Situasi timpang berusaha dimanfaatkan Vitesse, tetapi lagi-lagi Lloris jadi menggagalkan upaya mereka menyamakan kedudukan lewat tembakan melengkung Riechedly Bazoer pada menit ke-69.

Sayangnya Vitesse kemudian juga harus melanjutkan pertandingan dengan sepuluh pemain setelah Doekhi menjatuhkan Kane di tengah lapangan dan menerima kartu kuning kedua pada menit ke-80.

Baca juga: Napoli, Frankfurt perbesar peluang 16 besar Liga Europa

Empat menit berselang, Vitesse malah harus kehilangan satu pemain lagi setelah Schubert keluar dari sarangnya untuk menutup ruang tembak Emerson Royal dalam situasi serangan balik Tottenham.

Emerson bersikeras bahwa bola mengenai lengan Schubert di luar kotak penalti Vitesse dan wasit Marco Di Bello sepakat memberikan kartu merah, padahal tayangan ulang memperlihatkan bola mengenai pundak sang kiper.

Situasi sepuluh lawan sembilan memberi keleluasaan bagi Tottenham untuk menjaga keunggulan 3-2 yang dimiliki hingga peluit tanda bubaran.

Kemenangan mengangkat posisi Tottenham ke urutan kedua klasemen dengan tujuh poin, menggusur Vitesse yang turun ke tempat ketiga dengan enam poin, demikian catatan laman resmi UEFA.

Puncak klasemen tetap dipertahankan oleh Rennes yang memiliki 10 poin setelah menang tipis 1-0 atas Mura dalam laga lain di Roazhon Park.

Pertandingan kelima Grup G akan dimainkan pada 25 November nanti saat Tottenham bertandang ke Slovenia menghadapi Mura dan Rennes menjamu Vitesse di Prancis.

Baca juga: Roma hancur lebur di markas Bodo/Glimt

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021