Penggunaan alat PCR portabel sifatnya insidental, sehingga kami tidak mengalokasikan anggaran untuk pembelian, apalagi kasus COVID-19 sudah menurun. Jadi kami akan cari pihak ketiga,
Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menyiapkan tambahan alat tes swab PCR (polymerase chain reaction) portabel dari pihak ketiga untuk uji labolatorium sampel COVID-19 bagi para penonton World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika Sirkuit, Kabupaten Lombok Tengah, 19-21 November 2021.

"Penggunaan alat PCR portabel sifatnya insidental, sehingga kami tidak mengalokasikan anggaran untuk pembelian, apalagi kasus COVID-19 sudah menurun. Jadi kami akan cari pihak ketiga," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Senin.

Dikatakannya, keberadaan alat PCR portabel tersebut untuk menunjang kegiatan tes swab PCR bagi penonton WSBK, tidak bisa hanya mengandalkan alat dari RSUP NTB dan pihak EO (event organizer).

"Akan tetapi, rumah sakit di kabupaten/kota sekitar termasuk RSUD Kota Mataram diharapkan memberikan dukungan layanan," katanya.

Baca juga: Kapolri menekankan akselerasi vaksinasi jelang WSBK di Mandalika

Menurutnya, dukungan layanan yang dimaksudkan antara lain dengan membuka layanan swab PCR 24 jam, serta menempatkan alat PCR portabel di sekitar arena Sirkuit Pertamina Mandalika.

"Ini artinya, kami harus menambah alat tes swab PCR, sebab alat yang kami punya saat ini kapasitasnya 50 sampel dengan dua kali penggunaan. Tapi untuk tambahan alat PCR kami akan cari pihak ketiga," katanya lagi.

Terkait dengan layanan PCR 24, Eka mengatakan, layanan PCR 24 di RSUD Kota Mataram mulai berjalan, termasuk pada hari libur pelayanan tes PCR tetap ada.

"Layanan PCR 24 jam ini sesuai dengan kebutuhan untuk penanganan pasien di instalasi gawat darurat. Untuk tarif PCR, kami sudah sesuaikan dengan instruksi pemerintah yakni Rp300 ribu," katanya.

Baca juga: Panglima TNI: Aplikasi PeduliLindungi harus digunakan di WSBK

Sejauh ini, rata-rata layanan PCR dalam sehari mencapai sekitar 30, dan sebagian besar untuk kegiatan perjalanan keluar daerah. Sementara untuk kasus COVID-19 sudah sangat minim.

"Pasien COVID-19 yang masih kami rawat hanya lima orang. Mereka rata-rata memiliki komorbid," katanya.


 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021