Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap kali memasuki libur panjang.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa setiap kali ada liburan panjang disertai dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, tidak disertai dengan protokol kesehatan yang baik dan kedisiplinan yang rendah, pasti menyebabkan kenaikan kasus COVID-19,” kata Reisa dalam Siaran Sehat Natal dan Tahun Baru yang Sehat dan Aman Dari COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Reisa menyebutkan pada hari libur Idul Fitri tahun 2020 lalu, terjadi penambahan kasus sebanyak 413 sampai 559 kasus atau besar persentase mencapai 68 hingga 93 persen kasus harian baru.

Sedangkan pada saat libur Hari Maulid Nabi, Natal dan Tahun Baru 2020 kasus orang terkonfirmasi positif mengalami penambahan tajam mencapai 1.157 sampai 5.477 kasus harian baru atau sebesar 37 hingga 95 persen.

Baca juga: Pemerintah pantau daerah-daerah yang mengalami kenaikan kasus COVID-19

Baca juga: Polri siapkan konsep pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022


Kemudian pada libur Idul Fitri tahun 2021, terjadi penambahan kasus sebanyak 1.972 kasus positif hingga 46.297 kasus dengan besar persentase 52 sampai 1.237 persen yang juga diakibatkan oleh adanya varian Delta pada saat itu.

“Kita dapat mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru yang akan datang ini, kita harus mengerti bahwa risiko atau potensi terjadinya lonjakan kasus seperti yang pernah dialami sebelumnya,” ucap dia.

Guna mengantisipasi terulangnya kenaikan kasus, dia mengatakan pemerintah telah mengeluarkan larangan cuti bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri dan pegawai BUMN yang akan diberlakukan mulai dari tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Reisa juga mengatakan bahwa dalam masa tersebut pemerintah akan terus menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment) dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dengan lebih giat lagi.

Sembari pemerintah mempertegas segala kebijakan untuk mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi, dia berharap masyarakat mau ikut bekerja sama untuk sesegera mungkin mendaftarkan diri untuk divaksinasi dan terus menjaga protokol kesehatan agar pandemi cepat berlalu.

“Kita harus sama-sama tetap disiplin protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi supaya optimal perlindungannya di masyarakat. Jadi tidak ikut terbawa adanya gelombang-gelombang COVID-19 seperti di negara lain,” tegas dia.*

Baca juga: Masyarakat DKI diminta perketat prokes jelang libur Natal-Tahun Baru

Baca juga: Gubernur DKI kaji penerapan aturan PPKM level tiga pada akhir tahun


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021