Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai para santri yang berwirausaha atau dikenal dengan istilah “santripreneur” akan menjadi kekuatan produk halal Indonesia sehingga "Santripreneur Award 2021" pun menjadi momentum tepat untuk mewujudkan peluang tersebut.

"Santri kini memiliki berbagai peluang dan kesempatan untuk berkarya serta berkontribusi dalam membangun perekonomian negeri. Anugerah Santripreneur Award 2021 merupakan momentum yang tepat untuk mewujudkan peluang tersebut,” kata LaNyalla berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Melalui keberadaan santripreneur, lanjutnya, Indonesia akan memiliki kekayaan berupa produk halal yang sedang menjadi incaran pasar global dan ajang anugerah itu membuka peluang mewujudkan potensi tersebut.

Selain itu, tambah LaNyalla, pesantren juga memiliki langkah tepat melalui Santripreneur Award 2021 untuk menjadi lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkekuatan ekonomi.

Menurut senator asal Jawa Timur itu, santripreneur dapat mencetak generasi muslim yang unggul dan mahir, baik di bidang agama maupun ekonomi.

Baca juga: Wapres harap "Santripreneur" berdayakan ekonomi berbasis pesantren

"Dengan santripreneur, pesantren Indonesia tidak hanya menciptakan manusia yang pandai dalam ilmu agama, tetapi juga melahirkan insan muslim yang kuat secara ekonomi," tegasnya.

LaNyalla mengingatkan para santripreneur untuk menghasilkan produk yang tidak hanya mengedepankan kehalalan, tetapi juga melihat potensi dan peluang pasar yang tengah berkembang.

"Jadi, para santri harus jeli melihat peluang pasar. Potensi yang dikembangkan menjadi sebuah produk diharapkan menjadi kebutuhan pasar, tidak hanya di dalam, tapi juga di luar negeri," imbau LaNyalla.

Dengan begitu, ia optimistis santripreneur akan menjadi motor penggerak kekuatan ekonomi, bukan hanya bagi umat muslim, melainkan juga bagi bangsa Indonesia. Mereka juga dapat ikut mendorong pergerakan ekonomi nasional yang memang tengah menjadi perhatian pemerintah di era pandemi COVID-19 ini.

"Saya optimistis perekonomian dasar masyarakat akan bergerak. Artinya, pesantren harus menjadi lokomotif kekuatan ekonomi di pusaran di mana pesantren tersebut berada," tukasnya.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021