Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau pengelola fasilitas publik di Ibu Kota meningkatkan disiplin protokol kesehatan karena mulai banyak ditemukan penerapan prokes yang kendor.

"Tantangannya adalah banyak tempat mulai kendor. Jadi imbauannya, semua fasilitas kembali mendisiplinkan," kata Anies Baswedan usai rapat pengendalian COVID-19 saat libur Natal dan Tahun Baru di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Ia meminta agar para pengelola fasilitas publik di Jakarta untuk memastikan semua pengunjung melakukan pemindaian aplikasi PeduliLindungi baik saat masuk maupun keluar dari fasilitas publik seperti mal.

"Kalau ada orang keluar juga harus pindai (scan) sehingga masyarakat merasa aman datang sebuah tempat karena tahu semua sudah terdeteksi menggunakan sistem PeduliLindungi yang ada. Jadi anjuran utamanya itu," ujar Anies.

Ia pun meminta masyarakat Jakarta untuk segera melalukan vaksinasi bagi yang belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 agar mendukung kekebalan kelompok.

Baca juga: Gubernur DKI kaji penerapan aturan PPKM level tiga pada akhir tahun
Baca juga: DKI percepat pembuatan kode QR untuk tempat usaha


Meski begitu, Anies menambahkan saat ini situasi terkait COVID-19 di Jakarta terkendali.

Alasannya, lanjut dia, karena didukung capaian vaksinasi yang tinggi, yakni mencapai 11 juta orang untuk dosis pertama.

Tak hanya itu, tingginya tingkat keterpaparan COVID-19 di Jakarta juga mendorong kekebalan alami di Ibu Kota.

"Jadi secara kolektif sudah ada kekebalan di masyarakat Jakarta. Kemudian masyarakat Jakarta tingkat pemanfaatan teknologi cukup tinggi. Sehingga penggunaan aplikasi JAKI, PeduliLindungi, untuk masuk-keluar tempat itu sudah ada," katanya.

Pemerintah pusat akan memberlakukan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 untuk mengendalikan kasus COVID-19 serentak di seluruh Indonesia.

Penerapan itu juga diharapkan mengendalikan potensi gelombang ketiga COVID-19.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021