Sydney (ANTARA News) - Juara Grand Slam tenis putri sembilan kali, Monica Seles, berencana kembali ke dunia tenis terdorong keberhasilan pemain-pemain, seperti Mary Pierce dan Kim Clijsters yang bercokol di 10 besar pemain terbaik setelah mengatasi cedera mereka. Seles (32) tidak tampil di lapangan sejak Prancis Terbuka 2003. Ia mengundurkan diri akibat tulang kaki kanannya retak, dan masih menghambatnya untuk terjun kembali ke dunia tenis. Tetapi, setelah menyaksikan rekannya Pierce berhasil dua kali masuk final Grand Slam pada 2005, Seles juga yakin dapat kembali tampil dan mampu menghadapi para super bintang dewasa ini. "Yang dicapai Mary bukan hal yang mengagumkan. Bila ia dapat tampil kembali setelah semua lukanya teratasi, maka saya berpikir mengapa saya tidak?" kata Seles dalam wawancara khususnya untuk "Australian Tennis" terbitan Januari 2006. "Bagaimanapun juga, kami seusia dan sudah mundur bertahun-tahun. Kembalinya Kim dan Mary dan prestasinya yang demikian baik setelah sembuh dari cederanya sangat mempengaruhi saya, dengan demikian saya berharap bahwa kesembuhan kaki saya cukup untuk bermain kembali," katanya. Ia menimpali, "Saya masih belum tahu kapan hal akan terpikirkan." Seles belum akan tampil kembali pada Australia Terbuka 2006, yang ia pernah menangi empat kali, tetapi berencana akan berada di sana sebagai bagian dari komitmen sponsornya. Seles memandang Kim Clijsters sebagai pemain yang sulit dikalahkan di Melbourne. "Saya kira Anda harus memandang Kim sebagai favorit bila ia dapat mempertahankan gaya permainannya," katanya. Kim Clijsters (22) menyabet sembilan gelar pada 2005, setelah terjun kembali ke tenis. "Mary Pierce juga mempunyai kesempatan sangat besar, karena ia tampaknya semakin lebih baik. Saya kira bila ia terus bekerja keras, ia akan bersaing dengan Kim dan Lindsay Davenport sebagai favorit," ucapnya. Meskipun ada keinginan untuk tampil kembali di lapangan, Seles mengatakan, ia belum bermaksud berusaha memperpanjang karir layaknya Martina Navratilova, yang masih bermain di usia 48 tahun. "Oh, astaga, tidak. Saya pasti tidak akan meniru Martina, dan ia sangat mengagumkan di setiap arena," ujar Seles, menanggapi karir veteran petenis putri nomor satu dunia dari Chekoslovakia yang hijrah ke Amerika Serikat itu. Seles mempunyai masa gemilang pada tahun 1990-an, tetapi prestasinya yang meningkat secara meteor terhambat pada tahun 1993, ketika ia ditikam di punggungnya pada suatu turnamen di Hamburg, Jerman, oleh seorang yang terobsesi kepada petenis Jerman, Steffi Graf. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006