Kami menyampaikan kepada bapak Presiden hasil-hasil Kongres ke-5 JKPI
Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya selaku Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) melaporkan hasil kongres ke-5 yang diselenggarakan di Kota Bogor kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Sabtu.

Menurut Bima Arya saat memberi keterangan usai menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor mengatakan sejumlah poin yang disepakati di dalam kongres seperti jumlah delegasi dan perwakilannya, penunjukan dirinya sebagai ketua presidium baru, dan penghargaan-penghargaan bagi tokoh yang berjasa menjaga kota pusaka sebagai bahan laporan.

Pada saat menghadap ke Presiden Jokowi dalam menyampaikan laporan hasil kongres itu, ia didampingi oleh Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, Walikota Sawahlunto Deri Asta, Wakil Bupati Siak Husni Merza, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, dan Wakil Walikota Buton Utara Ahali.

"Kami menyampaikan kepada bapak Presiden hasil-hasil Kongres ke-5 JKPI," ujar Bima kepada usai menemui Presiden Jokowi.

Bima menuturkan penjabaran laporannya antara lain Kongres ke-5 JKPI dihadiri 38 kepala daerah dan sejumlah perwakilan.

Kongres juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang dianggap berjasa bagi kota kota pusaka dalam programnya di Indonesia, salah satunya adalah Presiden Jokowi yang merupakan pendiri JKPI ketika menjadi Wali Kota Solo.

Termasuk, kata Bima, dalam kongres tersebut juga disepakati komposisi Presidium baru JKPI, yakni Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Wali Kota Palembang Harnojoyo.

"Saya diberikan kepercayaan menjadi Ketua Presidium bersama dengan Wali Kota Semarang dan Palembang yang akan bertugas secara bergantian tiga tahun ke depan," katanya.

Menanggapi laporannya, lanjut Bima, Presiden Jokowi menitipkan sejumlah pesan kepada kepengurusan JKPI yang baru, di antaranya jangan takut menjaga warisan budaya dan warisan pusaka.

Anggota JKPI dan para kepala daerah diharapkan terus berkreasi dan melakukan inovasi, untuk menghidupkan kembali warisan pusaka dan warisan budaya agar tidak saja bisa diterima pasar atau menarik bagi wisatawan tetapi juga bisa menjadi hal yang menarik bagi kaum muda, yaitu perlu sentuhan kemasan (packaging) menarik, sentuhan profesional dan juga kreatif.

"Beliau banyak bercerita ketika menjadi Wali Kota Solo bagaimana perjuangan beliau menjaga warisan budaya dan warisan pusaka di Solo saat itu. Beliau menekankan hal itu tidak mudah. Bahkan sering kali harus bertentangan dengan pihak lain," ujar Bima.

Hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi, kata Bima, adalah kolaborasi dan sinergi yang lebih aktif lagi dengan kementerian-kementerian terkait untuk pengembangan kota pusaka.

Sementara itu, di momen yang sama Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal juga menjelaskan Presiden Jokowi mendorong para ahli lebih diberi ruang untuk membantu kepala daerah dalam merevitalisasi, merestorasi, bangunan-bangunan cagar budaya yang ada dan kreatif di dalam pengelolaannya, sehingga bisa memberikan kontribusi positif bagi kota tersebut.

"Seperti yang disampaikan pak Wali Kota Bogor juga, Pak Jokowi menitikberatkan hal yg seperti itu. Berkreasi tapi tetap sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi cagar budaya, jangan merusak tatanan yg ada," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi mendapat Anugerah Bakti Utama Pusaka
Baca juga: 22 istri kepala daerah membatik pada rangkaian Kongres ke-5 JKPI
Baca juga: Kongres ke-5 JKPI tetapkan delapan ibu kota kebudayaan

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021