Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta, Senin, untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru, sekaligus meminta masukan dari para tokoh agama di KAJ.

"Pemerintah selalu terbuka terhadap masukan dan pandangan dari para tokoh agama dalam menyusun kebijakan yang mempengaruhi banyak pihak,” kata Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Natal dan Tahun Baru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan Natal bagi umat kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan, yakni dengan melihat kondisi terkini kasus COVID-19 dan adanya ancaman varian baru Omicron.

“Kami berharap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan sesuai dengan harapan semua pihak, terutama bagi umat kristiani,” ujarnya.

Baca juga: Moeldoko sampaikan dukacita mendalam untuk korban erupsi Semeru
Baca juga: Moeldoko dorong KPU lakukan pemutakhiran data
Baca juga: Moeldoko: Perlu sumber pendanaan alternatif untuk BPJS Kesehatan


Moeldoko juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama di Keuskupan Agung Jakarta, yang selama ini sudah berperan aktif dalam penanganan COVID-19.

“Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih, para tokoh agama di sini sudah terlibat aktif dalam penanganan COVID-19,” sambungnya.

Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo mengutarakan, gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

“Kami jemaat Gereja Katolik pasti akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah,” ujar Ignatius Suharyo.

Sementara terkait persiapan menghadapi pelaksanaan peribadatan Natal, Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A Hani Rudi Hartoko menyampaikan pihaknya akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakuan jarak untuk jemaat di dalam gereja.

“Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa Natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi,” terang Rudi Hartoko.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021