Dalam pembahasan ini yang diperkuat adalah mengenai bagaimana kita memperkuat keuangan dan tata kelola di IMF
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting dalam jalur keuangan atau finance track pada gelaran Presidensi G20 Indonesia mendorong penguatan permodalan dan tata kelola Dana Moneter Internasional (IMF).

“Dalam pembahasan ini yang diperkuat adalah mengenai bagaimana kita memperkuat keuangan dan tata kelola di IMF,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dalam Konferensi Pers di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Dody mengatakan isu ini masuk dalam sesi kedua FCBD Meeting dengan topik besar terkait International Financial Architecture. yang sebenarnya merupakan isu lama mengingat selalu dibahas pada Presidensi G20 setiap tahun.

Penguatan permodalan dan tata kelola IMF harus dilakukan karena lembaga internasional ini merupakan pusat global financial safety net.

“Menjadi penting IMF diperkuat permodalannya juga dari tata kelola dan representasi voting dari anggota,” ujarnya.

Ia menjelaskan pimpinan negara-negara berkembang anggota G20 juga menginginkan adanya penyesuaian kuota serta voting power yang ternyata masih sulit untuk menemui titik temunya.

Kuota ini akan bergantung dari kesediaan negara-negara maju untuk mengurangi porsinya sehingga kuota bagi negara berkembang bisa bertambah.

“Isu ini sulit untuk mencapai titik temunya yaitu review ke-16 untuk kuota ini disesuaikan serta akan ada penyesuaian voting power dari masing-masing negara khususnya emerging,” katanya.

Baca juga: BI: Delegasi apresiasi RI terkait penyelenggaraan Presidensi G20

Baca juga: WHO minta Presidensi G20 RI tutup financial gap penanganan pandemi

Baca juga: BI: "Exit strategy" harus gradual hindari normalisasi prematur

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021