Bali (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika optimistis sektor industri agro tumbuh 5 persen pada tahun ini sehingga dapat menjadi salah satu andalan dalam pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

"Agro sepatutnya dijadikan andalan pascapandemi, sementara industri lain sedang pemulihan. Agro ini cukup bagus kinerjanya. Kami optimistis bisa tumbuh 5 persen," kata Putu di Bali, Rabu.

Putu menyebutkan sektor industri agro memberikan kontribusi 51 persen yang sekaligus menopang kinerja sektor manufaktur Indonesia.

Pada Kuartal III 2021, kata dia, sektor industri agro berperan terhadap pertumbuhan nasional sebesar 8,77 persen atau berkontribusi 51,16 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.

Hal itu, lanjut Putu, menandakan bahwa kinerja industri agro sebagai sektor hilir pertanian telah optimal dalam meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri.

Putu menjelaskan bahwa industri makanan dan minuman sebagai subsektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 38,91 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas, yang artinya aktivitas industri makanan dan minuman tetap terjaga meskipun di tengah dampak pandemi.

Kontribusi lainnya berasal dari industri pengolahan tembakau sebesar 4,46 persen, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,78 persen, industri kayu dan barang dari kayu sebesar 2,62 persen, serta industri furnitur sebesar 1,40 persen.

Secara umum, kata dia, pertumbuhan PDB sektor industri agro menunjukkan performa yang membaik.

"Untuk itu, kami terus bekerja keras lebih giat lagi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri agro ke depannya," kata Putu.

Baca juga: Kemenperin: Industri agro berkontribusi 51 persen topang manufaktur

Baca juga: Kemenperin ajak pelaku industri agro bertransformasi ke Industri 4.0


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021