Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial RI (Kemensos) telah meresmikan Command Center (Pusat Komando) sebagai upaya untuk memperkuat komunikasi dalam menanggapi setiap permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat termasuk dampak akibat bencana alam.

“Saya sampaikan kenapa kita butuh ini, karena beberapa permasalahan bencana terutama, dan permasalahan sosial dapat tersambung melalui Command Center. Dan kita dapat membantu puluhan hingga ratusan orang di suatu daerah yang terdampak kesulitan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam konferensi pers Pelatihan Teknis Manajemen Command Center yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Risma menuturkan Command Center merupakan sebuah media terintegrasi yang dibentuk guna menampung pengaduan masyarakat, serta menyalurkannya kepada para pemangku kepentingan untuk segera mendapatkan solusi.

Selain itu, Command Center juga didesain untuk melayani berbagai laporan masyarakat tentang kedaruratan dari masalah konflik sosial, bencana alam, bantuan sosial yang tidak tepat sasaran ataupun masalah kedaruratan lainnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya respons positif CC 112 jadi percontohan nasional

Baca juga: Ketua DPD RI tinjau Command Center Sumedang


Menurut Risma, media itu dibentuk karena seringkali pada saat suatu daerah mengalami kejadian bencana alam seperti gempa bumi, pihaknya tidak dapat menghubungi pihak dari daerah tersebut.

Akibatnya, Kemensos membutuhkan waktu dalam mendapatkan informasi terkait kondisi secara aktual di lapangan dan keperluan yang dibutuhkan oleh warga baik saat menghadapi bencana alam maupun permasalahan sosial lainnya.

“Misalkan di Maluku Utara, kami tidak bisa berkomunikasi karena gempa. Sama sekali tidak bisa karena tidak ada jaringan apapun. Makanya nanti kita akan menggunakan citra berbasis satelit,” ujar Risma.

Dia mengatakan, Command Center akan disediakan di beberapa titik daerah yang tidak memiliki balai dan berisiko tinggi bencana. Pihaknya juga sedang merancang peralatan yang dapat menunjang jalannya komunikasi melalui media itu dengan lebih baik lagi.

Risma berharap dengan dibentuknya media itu, semua permasalahan dapat terselesaikan dengan lebih cepat karena adanya komunikasi yang terjalin dengan setiap daerah.

“Kita juga akan buat yang 24 jam siaga untuk menyampaikan. Jadi kita ke balai, ke daerah atau kesiapan menghubungi tagana-tagana di sekitar itu, kemudian untuk persiapan warganya, seperti itu kira-kira,” ujar Risma.

Plt. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kemensos Agus Zainal Abidin mengatakan pihaknya akan memberikan pelatihan pada petugas Command Center sejak tanggal 16 Desember hingga 19 Desember 2021 mendatang.

“Tujuan dari pelatihan petugas adalah untuk menyiapkan petugas yang profesional, cekatan dan tanggap dalam memberikan pelayanan,” kata dia.

Para petugas Command Center, kata dia, telah dilakukan asesmen psikologis yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan LP3T Universitas Airlangga, Surabaya.

Agus menyebutkan, terdapat 63 orang yang akan mengikuti pelatihan guna menjadi petugas yang nantinya akan mengelola media tersebut. Dia berharap upaya baik pihaknya dapat membantu menangani permasalahan di Indonesia lebih baik lagi.

“Semoga pembentukan Command Center Kementerian Sosial membawa kebaikan bagi kita semua sebagai upaya membangun bangsa ke arah yang lebih baik,” ucap dia.*

Baca juga: PLN NTB luncurkan layanan cepat atasi gangguan pelanggan

Baca juga: "Command Center" Labuan Bajo siap digunakan 2021

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021