Jakarta (ANTARA) - Formula E, ajang balap yang dikhususkan untuk kendaraan listrik murni, dikabarkan akan bergeser menggunakan teknologi hidrogen, sebagai kampanye kendaraan listrik di dunia.

Mengutip dari CarsCoops, Senin, bahwasanya terdapat laporan mengenai regulasi terbaru dalam penyelenggaraan Formula E yang berpotensi beralih ke tenaga hidrogen untuk peraturan Gen4.

Laporan tersebut datang dari Motorsport, yang memiliki kesempatan untuk berbicara dengan salah satu pendiri Formula E, Alejandro Agag secara langsung dan dia tampaknya cukup serius tentang prospek tenaga hidrogen untuk mobil generasi berikutnya.

Dia mengatakan bahwasanya teknologi hidrogen berada dalam lisensi Formula E dengan FIA. Ada dua cara untuk menggunakan hidrogen, salah satunya adalah dengan membakar hidrogen, yang sangat tidak efisien, tetapi beberapa orang sedang bekerja untuk membuatnya lebih efisien.

"Cara lain, yang akan kami gunakan, adalah sel bahan bakar hidrogen yang pada dasarnya menghasilkan listrik yang kemudian menggerakkan motor listrik. Jadi segera setelah teknologi itu mulai tersedia secara luas dan beroperasi di level balap, kami pasti akan melihatnya," kata dia.

Hal ini dapat membuat perombakan yang cukup menarik untuk Formula E, karena salah satu rintangan paling sulit untuk diatasi dengan tenaga listrik murni, pengisian ulang baterai, dapat secara efektif dihilangkan dengan pengisian bahan bakar sel bahan bakar hidrogen yang hampir instan.

Dengan semua yang dikatakan, perlu juga dicatat bahwa Formula E saat ini pindah ke peraturan Gen3 setelah selesai dengan mobil Gen2, jadi potensi peralihan untuk peraturan Gen4 ini tidak akan ada sampai sekitar lima tahun ke depan.

 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022