Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia ke level baik menjadi prioritas utama pihaknya untuk menyukseskan Presidensi Indonesia dalam ajang G20.

“Jadi dari segi isu literasi digital, di dalam G20 Indonesia mendorong untuk menyiapkan pengukuran kecakapan digital dan literasi digital. Ini sedang digodok antara Kominfo, CSIS, dan University of Oxford. Tujuannya kita mendorong pengukuran literasi digital dan kecakapan digital itu berlaku untuk semua negara G20. Jadi ini sangat relevan dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan (menggalakan literasi digital di Indonesia),” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi dalam acara peluncuran Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 yang disiarkan daring dari Jakarta, Kamis.

Dalam forum G20, Indonesia telah menetapkan literasi digital menjadi isu pembahasan utama yang akan dibahas bersama negara- negara peserta dan tentunya itu akan berdampak besar di dalam ajang tersebut.

Pengukuran literasi digital yang nantinya diajukan dalam G20 akan menjadi tolok ukur dari negara menyiapkan masyarakatnya untuk menghadapi realitas baru di era digital.

Dedy kemudian menjelaskan pengukuran kecakapan digital bisa dianggap sukses seperti layaknya membangun sebuah rumah yang memiliki pondasi, pilar, dan atap.

Baca juga: Kominfo: Indeks literasi budaya digital Indonesia meningkat

Pada bagian pondasi, negara hadir menyiapkan infrastruktur dan ekosistem yang layak untuk ruang digital bisa berkembang.

Ketika kedua hal itu sudah disiapkan dengan matang, hal selanjutnya adalah pilar- pilar yang perlu dipasang agar bisa menjadi rumah.

Setidaknya ada tiga pilar yang bisa didirikan di atas pondasi infrastruktur dan ekosistem digital yaitu; literasi digital, empowerment, dan pekerjaan.

“Literasi digital ini jadi pilar pertama, yang harus didorong bisa bergerak secara progresif dan berkelanjutan. Pada pilar kedua setelah literasi dibangun orang- orang harus bisa diberdayakan membuat mereka bisa produktif dari penggunaan internet. Lalu yang ketiga adalah pekerjaan akhirnya orang bisa menghasilkan pendapatan dari kecakapan- nya tersebut,” kata Dedy.

Pada bagian atap inilah pengukuran kecakapan digital melengkapi pondasi dan pilar- pilar untuk mengevaluasi keberhasilan sebuah negara dalam menyiapkan masyarakatnya di era digital.

Untuk itu penting bagi Indonesia tidak hanya dari pemerintah namun juga masyarakat dan lembaga- lembaga lainnya untuk berperan aktif menyukseskan gerakan literasi digital nasional.

Dengan demikian Indonesia bisa meraih indeks literasi digital yang memuaskan di kemudian hari.

Dalam survei terbaru Kementerian Kominfo bersama Kata Data Insight Center (KIC) Indonesia di 2021 memiliki literasi digital dengan level sedang dengan skor 3,49.

Baca juga: Kementerian Kominfo luncurkan G20pedia untuk sukseskan G20 2022

Baca juga: Presidensi G20 jadi momentum mewujudkan PLTN di Indonesia

Baca juga: Peluang dorong pemulihan ekonomi global dan nasional melalui G20

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022