Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Mantan Menteri Pertahanan Agum Gumelar menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Maura Magnalia Madyaratry, putri sulung Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono hari ini.

"Turut berduka cita. Untuk Mbak Nurul dan Mas Mayong, tentu harus tabah dan ikhlas menerima cobaan ini. Ini kan ketentuan Tuhan, siapapun di antara kita enggak ada yang bisa menolak kalau Tuhan sudah menentukan sesuatu," kata Zainudin saat bertemu wartawan di rumah duka di Puri Cinere, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Putri Nurul Arifin & Mayong Suryo Laksono meninggal dunia

Zainudin kemudian menceritakan kesannya saat bertemu dengan Maura tahun lalu. Saat itu, Nurul Arifin datang bersama Maura ke kantornya untuk membicarakan rencana kolaborasi.

"Pertemuannya kapan saya lupa, tahun lalu kayak ya. Dia anaknya baik, santun, dan komunikasinya juga oke," ujar dia.

Sementara itu, Agum Gumelar mengaku kaget saat mendengar kabar Maura meninggal dunia. Pasalnya, usia Maura masih sangat muda, yakni 28 tahun.

"Saya agak kaget karena saya tahu putrinya masih berumur 20-an. Katanya ada (penyakit) jantung ya," kata Agum.

Meski tidak begitu mengenal Maura, Agum mengatakan dia turut berduka mengingat dirinya bersahabat dengan Nurul Arifin, yang dulu pernah bekerja bersama di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

"Saya kenal ibunya karena pengurus Lemhanas di mana saya waktu itu jadi ketua umumnya. Jadi saya sampaikan belasungkawa mendalam atas nama Ikatan Alumni Lemhanas," ujar Agum.

"Kedua, ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa. Semoga arwah almarhum bisa diterima dan Mbak Nurul sekeluarga bisa kuat menghadapi cobaan ini," pungkasnya.

Baca juga: Nurul Arifin: Sebelum meninggal Maura bercita-cita merilis buku

Baca juga: Malam hari sebelum meninggal, Maura masih sempat ngobrol dengan ayah

Baca juga: Mayong Suryo Laksono ceritakan kronologis meninggalnya Maura Magnalia

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022