Jakarta (ANTARA) - Dirgakkum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen Pol. Aan Suhanan menegaskan kendaraan yang melebihi muatan dan dimensi atau "Over Dimension" dan "Over Loading" (ODOL) merupakan kejahatan lalu lintas.

"'Over Dimension' merupakan kejahatan lalu lintas dan 'Over Loading' merupakan pelanggaran lalu lintas yang sangat berpotensi terjadi kecelakaan lalu lintas. Jadi ODOL ini kejahatan lalu lintas," kata Aan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Aan mengatakan kendaraan ODOL memiliki dampak yang luar biasa, di antaranya kecelakaan dan perlambatan lalu lintas hingga mempercepat kerusakan jalan.

Baca juga: Kemenhub akan lakukan penegakan hukum pada truk ODOL mulai Selasa

Hal itu disampaikan Aan dalam Sosialisasi "Penertiban ODOl" di Tol Cikampek.

Aan menyatakan Korlantas Polri hingga saat ini belum menerapkan sanksi tilang terhadap kendaraan ODOL. Kepolisian masih dalam tahap sosialisasi dan hanya memberikan surat teguran kepada perusahaan yang melanggar.

Baca juga: Kemenhub normalkan spek 1.156 unit truk ODOL di Jawa Timur
Baca juga: Gapki: Perlu standardisasi kelas jalan sebelum berlakukan "zero ODOL"


"Ke depannya penindakan tegas akan dilakukan dan tidak ada lagi toleransi dan teguran. Over Loading ditilang, Over Dimension dilakukan penyidikan lebih lanjut karena itu kejahatan sampai adanya putusan pengadilan," kata Aan.

Aan menyebutkan ada 57 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan ODOL pada tahun 2021. Dia mendukung upaya Kementerian Perhubungan yang menargetkan "zero" ODOL pada tahun 2023.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022