Mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum
Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan ada satu dari 13 pasien yang masih dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 varian Omicron dan saat ini menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

"Berdasarkan hasil tes usap ulang dari kasus itu, satu pasien masih dinyatakan positif. Jadi yang masih dalam perawatan ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu.

Nanik menjelaskan, sebelumnya ada empat pasien varian Omicron yang terpapar akibat melakukan perjalanan ke luar kota, semuanya telah dinyatakan sembuh oleh tim medis.

"Kemudian, terdapat tambahan pasien yang terkonfirmasi Omicron, yakni sebanyak 13 pasien," kata Nanik sapaan lekatnya.

Baca juga: Ada kasus Omicron di Singosari-Malang, perbatasan Sidoarjo waspada

Baca juga: Satgas Bali: Hasil swab 11 orang kontak erat Omicron Surabaya negatif


Nanik menjelaskan, 13 pasien yang terkonfirmasi varian Omicron tersebut, adalah orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan terdeteksi oleh ITD (Institute of Tropical Disease) secara bergiliran. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, lanjut dia, sebanyak 12 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Sebagai upaya untuk mencegah varian Omicron di Kota Surabaya, kata dia, Nanik meminta kepada seluruh masyarakat untuk konsisten dalam menerapkan prokes dalam berkegiatan sehari-hari di lingkungan publik.

"Kami juga terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan masif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.

"Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi Peduli Lindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Selain itu, dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum," ujarnya. 

Baca juga: Dinkes Bali: 11 karyawan hotel di-swab terkait kasus Omicron Surabaya

Baca juga: Warga Surabaya baru bepergian dari luar kota disarankan tes usap

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022