Jakarta (ANTARA) - Perusahaan global penyedia layanan informasi Experian melalui studi "Experian Credit Decisioning Trends 2022: Indonesia" mengatakan penggunaan data dan teknologi penting untuk mempercepat pencapaian inklusi keuangan Indonesia.

"Di samping data konvensional, sumber data alternatif diprediksi akan menjadi terobosan penting bagi perusahaan pemberi pinjaman di Indonesia dalam mendorong akses layanan finansial yang inklusif dan bertanggung jawab," kata Managing Director Southeast Asia & Regional Innovation Experian Asia Pacific, Mohan Jayaraman, dalam pemaparannya, dikutip pada Kamis.

Baca juga: Finnet dan POSFIN jalin kolaborasi dalam mendukung inklusi keuangan

Baca juga: Pemerintah: Infrastruktur literasi keuangan akan entaskan kemiskinan


"Dengan perkembangan teknologi keuangan dan transformasi digital yang semakin pesat, perusahaan pemberi pinjaman dapat mendukung masyarakat Indonesia, khususnya usaha mikro dan kecil dalam pemulihan akibat dampak pandemi. Hal ini dapat dilakukan perusahaan pemberi pinjaman melalui investasi pada sumber data dan kemampuan teknologi tepercaya, untuk membangun lanskap kredit inklusif secara jangka panjang," imbuhnya.

Peningkatan akses keuangan sendiri, lanjut dia, telah menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk mendorong inklusi keuangan hingga 90 persen pada tahun 2024, sebagai landasan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.

Meski telah terdapat kemajuan selama beberapa tahun terakhir, hampir seperempat dari 273 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses perbankan (unbanked).

Di bidang UMKM, OJK memberikan dukungan kepada organisasi terdampak pandemi COVID-19, memfasilitasi akses kredit untuk mempercepat pemulihan dan kemampuan untuk melanjutkan kegiatan usaha.

Selain itu, temuan dari studi ini menyebutkan beberapa poin penting lainnya terkait potensi peningkatan akses pembiayaan konsumen dan UMKM di Indonesia melalui peran teknologi dan penggunaan data.

Experian menyebutkan pemanfaatan data yang lebih komprehensif dan cerdas berperan penting bagi perusahaan pemberi pinjaman, serta perusahaan pemberi pinjaman kini sangat mengndalkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan identifikasi risiko kredit dan identity fraud.

"Memajukan kesuksesan finansial melalui sumber data alternatif selalu menjadi tujuan utama Experian Indonesia. Experian secara aktif terlibat dengan pelaku industri lokal, untuk menumbuhkan ekosistem data alternatif tepercaya, dalam rangka mendorong wawasan risiko kredit yang lebih baik," kata Mohan.

Selain itu, Experian baru-baru ini menjalin kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi lokal PT. Hutchison 3 Indonesia. Kolaborasi ini menjadikan 3 Indonesia sebagai mitra data alternatif untuk alat penilaian kredit canggih Experian, yang dikenal dengan nama PowerScore, untuk memberikan wawasan data alternatif yang didukung telekomunikasi guna memfasilitasi pengambilan keputusan risiko kredit oleh pemberi pinjaman.

Baca juga: Experian Ambil Alih 40 Persen Saham Kredit Veteran dan Biro Informasi Bisnis Singapura

Baca juga: Bank Aladin Syariah-Google Cloud kolaborasi percepat inklusi keuangan

Baca juga: Salurkan Rp23,8 triliun, Kredit Pintar terus dorong inklusi keuangan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022