Metaverse membuat tur Anda lebih informatif karena Anda tidak perlu membaca peta panduan dengan begitu teliti sampai-sampai melewatkan pemandangan yang benar-benar menakjubkan
Jakarta (ANTARA) - Teknologi metaverse tiga dimensi (3D) akan menawarkan pengalaman pertunjukan unik dan menakjubkan bernuansa fiksi ilmiah kepada para pengunjung saat berwisata di sebuah pabrik baja yang diubah menjadi kompleks budaya dan olahraga di pinggiran Kota Beijing.

Dengan menumpang minibus otonomos yang mondar-mandir di lokasi tanur baja yang berkarat dan sudah tidak beroperasi lagi, dan venue ski jump baru yang dibangun untuk Olimpiade Musim Dingin yang akan datang, pengunjung dapat mampir ke tempat yang disebut Sangaolu, yang secara harfiah berarti "Tiang Tanur Ketiga", di Taman Shougang.

Tungku setinggi 107 meter dengan alas kerucut selebar 80 meter dan ban berjalan (conveyor belt) batu bara besi diagonal yang berputar ke bawah dari atas struktur tungku tersebut digunakan sebagai latar untuk pertunjukan realitas berimbuh (Augmented Reality/AR).

Dengan menggunakan aplikasi Huawei AR Map yang diinstal di ponsel atau tablet, para pengunjung dapat seketika melihat struktur baja raksasa tersebut berubah menjadi dunia virtual.

Begitu berada di metaverse, ban berjalan tersebut tampak dihiasi oleh cincin warna-warni berbagai ukuran yang melingkarinya, mengingatkan pada arena perlombaan di gim lari Subway Surfers. Selain itu, terlihat pula sebuah unidentified flying object (UFO) dan dua pesawat luar angkasa mecha raksasa melayang-layang di atasnya, siap mendarat.

Para pengunjung juga dapat melihat slogan-slogan virtual yang melayang di udara berbunyi "Selamat datang di Metaverse Center", "Masa Depan dengan Kemungkinan Tak Terbatas", dan "Olahraga Olimpiade untuk Pengembangan Kota".

Pertunjukan itu merupakan proyek demo yang diluncurkan oleh Red Landmark, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di Beijing yang memanfaatkan talenta unggul dalam teknologi virtual reality dan augmented reality (VR/AR) untuk menampilkan tempat-tempat wisata dan budaya China.

Para teknisi digital mengumpulkan data 3D menyeluruh Sangaolu dan mengintegrasikannya ke platform AR yang menciptakan pemosisian waktu nyata 3D.

Shougang yang didirikan pada 1919 merupakan landasan sejarah industri China. Pabrik tersebut direlokasi ke provinsi tetangga, Hebei, pada 2010, dan kompleks luas tersebut dimasukkan dalam kelompok pertama yang terdaftar untuk perlindungan warisan industri China.

Taman Shougang menjadi kantor pusat Olimpiade Musim Dingin Beijing sejak 2016, dan dalam beberapa pekan mendatang segera menyambut atlet-atlet top dunia. Taman itu disebut sebagai "tengara baru untuk revitalisasi perkotaan Beijing".

Sisa-sisa bekas bengkel perbaikan, pabrik kokas, dan tungku peleburan tidak dibongkar dan direnovasi menjadi area perbelanjaan, taman hiburan fiksi ilmiah, arena X-sport, dan inkubator berteknologi tinggi.

Salah satu pendiri Red Landmark Gu Hui mengatakan kepada Xinhua bahwa pertunjukan holografik tersebut menciptakan pengalaman imersif bergaya cyberpunk dan futuristik di dalam kompleks post-industrial itu, menandai munculnya zaman metaverse.

Metaverse, sebuah jaringan dunia virtual 3D yang berfokus pada hubungan sosial, merupakan "hotspot" investasi global, meskipun ada banyak kekhawatiran terkait promosi pemasarannya.

Kendati demikian, Gu yakin pariwisata adalah sektor yang bakal menjadi permulaan yang baik untuk aplikasi metaverse, sehingga mengurangi risiko gelembung (bubble) pasar.

"Metaverse membuat tur Anda lebih informatif karena Anda tidak perlu membaca peta panduan dengan begitu teliti sampai-sampai melewatkan pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Selain itu, metaverse dapat membuat tur Anda jauh lebih keren," ujar Gu.

Selanjutnya, tim Gu berencana untuk memperluas penambahan AR ke seluruh kompleks tersebut untuk menghidupkan kisah basis industri bersejarah itu.

Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022