Arafah (ANTARA News) - Arafah tempat berkumpulnya jamaah calon haji sedunia, bukan hanya sebagai lokasi puncak haji tapi juga merupaakan tempat persatuan umat muslim dengan menanggalkan status keduniaan, kata Naib Amirul Haj KH Hasyim Muzadi.

"Arafah sebagai puncak pertaubatan kita. Jangan lupa kita harus minta ampun. Selebar-lebar dosa dan maksiat kita, masih lebih besar lagi kerahmatan Allah SWT," kata Hasyim saat menyampaikan khotbah wukuf di Arafah terkait puncak haji 1432 H di Padang Arafah, Sabtu.

Hadir dalam khotbah yang diadakan di dalam tenda tersebut Menteri Agama sekaligus Amirul Haj Suryadharma Ali, Ketua Komisi VII DPR Abdul Kadir Kading, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur, serta seribuan jamaah calon haji Indonesia.

Hasyim menuturkan zikir di Arafah merupakan penyatuan hati dan untuk melakukan tobat atas kesalahan dan dosa yang selama ini diperbuat.

"Tobat pun tidak mudah, karena harus ada pengakuan. Tanpa penyesalan, maka perobatan tidak akan terwujud,," kata Hasyim yang juga mantan ketua umum PBNU.

Setelah pertaubatan, zikir dan ampunan, kata Hasyim, Allah akan memberikan "kacamata" kepada hambaNya untuk bisa melihat yang benar akan terlihat benar dan yang salah akan terlihat salah. "Mereka adalah orang orang yang saleh dari kemabruran," kata Hasyim.

Kesalehan individu itu, kata Hasyim, harus menular menjadi kesalehan sosial dan harus melihat sekitarnya dan jika ingin memakmurkan Indonesia, maka hal yang harus dilakukan adalah kesalehan sosial.

Dalam sambutan wukuf di Arafah, Suryadharma Ali mengajak segenap jemaah haji Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan emas ini dengan memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Allah SWT untuk meraih haji mabrur.

"Kesempatan serupa ini belum tentu dapat terulang kembali di masa-masa mendatang karena ibadah haji itu sendiri merupakan panggilan dan anugerah Allah kepada hamba-hambanya yang terpilih untuk berziarah dan berkunjung ke Rumah-Nya, Baitullah, serta melaksanakan rangkaian ibadah haji lainnya," kata Menag.

Dia mengatakan ibadah haji menuntut adanya kesanggupan baik material maupun spiritual, serta kesanggupan jasmaniah yang kuat agar dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah tersebut dengan baik sesuai dengan apa yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Ia pun berpesan kepada segenap jamaah haji, di samping memperbanyak ibadah dan doa, juga hendaknya menjaga kondisi dan kesehatan agar ibadah ini dapat kita laksanakan sebagimana mestinya.

Suryadharma mengatakan wukuf di Arafah merupakan rangkaian terpenting dari ibadah haji. Rasulullah bersabda, Al Hajju Arafah, artinya bahwa Haji itu adalah wukuf di Arafah.

"Oleh karena itu saya mengajak segenap jemaah haji Indonesia agar dapat memanfaatkan kesempatan emas ini dengan memperbanyak ibadah dan berdoa kepada Allah," katanya.

Sebanyak 220 ribu jamaah calon haji Indonesia berkumpul di Padang Arafah untuk menjalankan wukuf dan selanjutnya usai Maghrib akan melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah serta ke Mina.

Dari jumlah itu terdapat seratusan jamaah yang sakit sehingga tidak bisa wukuf di Arah sehingga harus disafari wukufkan atai dibadalkan.
(T.A025/M009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011