Kecelakaan Fukushima Daiichi (di Jepang pada Maret 2011) diperkirakan memperlambat atau menunda pertumbuhan tenaga nuklir, tetapi tidak membalikkan itu."
Wina (ANTARA News) - Kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di dunia naik lagi pada 2012, setelah turun pada 2011 segera setelah bencana Fukushima, menurut rancangan laporan terbaru badan atom PBB yang dilihat AFP, Selasa.

"Kecelakaan Fukushima Daiichi (di Jepang pada Maret 2011) diperkirakan memperlambat atau menunda pertumbuhan tenaga nuklir, tetapi tidak membalikkan itu," laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, lapor AFP.

Pada akhir 2012, terdapat 437 reaktor nuklir yang beroperasi di seluruh dunia, dua reaktor lebih banyak dibanding 2011, dengan tiga yang baru terhubung ke jaringan, dua kembali terhubung setelah perbaikan dan tiga ditutup permanen, katanya.

Pada 2011, setelah kecelakaan nuklir terburuk di dunia dalam 25 tahun, 13 reaktor secara permanen dimatikan, termasuk delapan di Jerman dan empat di Jepang, meskipun ada tujuh sambungan baru ke jaringan.

Pada PLTN 2012, total kapasitas tenaga listrik -- sebagai lawan terhadap total produksi aktual -- naik 3,7 gigawatt menjadi 372,5 gigawatt, dibandingkan penurunan tujuh gigawatt pada 2011, IAEA mengatakan.

IAEA didirikan pada 1957 dan salah satu peran utamanya adalah mendorong penggunaan teknologi atom untuk perdamaian, dan karena itu telah dikritik oleh para ekolog untuk lobi industri nuklir.

Dalam laporan baru, IAEA tidak memberikan angka untuk produksi listrik yang sebenarnya dan estimasi kapasitas pembangkit mencakup semua 50 reaktor nuklir di Jepang, meskipun hanya dua yang saat ini beroperasi.

Pada Senin, kepala grup nuklir Prancis Areva, pemasok utama untuk Jepang, mengatakan setengah lusin reaktor akan dibuka kembali sebelum akhir tahun dan sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu pada akhirnya akan kembali tersambung.

Pengawas nuklir Jepang pada Selasa mengatakan bahwa tidak ada yang telah diputuskan.

Pekerjaan konstruksi dimulai pada tujuh reaktor baru pada 2012, empat dari mereka di China dan satu masing-masing di Korea Selatan, Rusia dan Uni Emirat Arab, tambah laporan yang disebut Ulasan Teknologi Nuklir 2013.

"Meski lebih tinggi dari 2011 (ketika pekerjaan dimulai pada hanya empat reaktor), ini secara signifikan lebih sedikit dibandingkan pada 2010, ketika peningkatan stabil sejak 2003 mencapai puncaknya dengan dimulainya 16 konstruksi baru," kata laporan itu.

Di sisi lain, hanya tiga reaktor dinyatakan secara permanen ditutup pada 2012 -- satu di Kanada dan dua di Inggris yang berusia lebih dari 40 tahun -- dan total 67 reaktor yang sedang dibangun, 47 di antaranya di Asia.

IAEA juga mencatat bahwa negara-negara sedang berupaya untuk memperpanjang umur PLTN, serta "meningkatnya minat" dalam reaktor kecil dan menengah, yang lebih murah untuk dibangun.

Secara keseluruhan, IAEA memperkirakan pertumbuhan antara 23 persen hingga 100 persen dalam kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir pada 2030. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013