Mekkah (ANTARA News) - Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat mengatakan negara-negara Muslim seperti Indonesia jangan hanya menjadi konsumen informasi dunia, tetapi hendaknya jadi produsen supaya syiar Islam lebih tersuarakan.

"Kita jangan hanya menari di gendang media-media Barat. Kita harus jadi penabuh gendang supaya dunia mendengar suara Islam lebih kuat lagi," katanya di Mekkah, Jumat, mengenai rencana Konferensi Internasional Media Islam Sedunia.

Kementerian Agama bersama Liga Muslim Dunia (Rabithah Alam Islamy) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Media Islam Sedunia di Jakarta 2-4 Desember 2013.

Menurut Bahrul Hayat, saat ini masih terdapat ketimpangan informasi dimana berita internasional masih didominasi produksinya oleh media Barat. Sedangkan negara-negara Muslim hanya jadi konsumen informasi saja.

"Supaya terjadi tata baru informasi dunia yang lebih seimbang, media Islam harus diperkuat. Untuk keseimbangan informasi itu, Indonesia jadi tuan rumah konferensi internasional ini," kata Bahrul.

Wakil Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Jamhari Makruf mendukung apa yang disampaikan Bahrul Hayat.

"Negara-negara Muslim harus terjun ke industri media yang didominasi oleh media baron seperti Rupert Murdoch dan Ted Turner," kata Jamhari.

Orang-orang kaya di Timur Tengah, lanjutnya, jangan hanya investasikan uangnya di klub-klub sepak bola seperti Chelsea dan Liverpool.

"Beli itu saham-saham media berpengaruh dunia supaya bisa mempengaruhi kebijakan redaksinya," ujar Jamhari.

Ia menyesalkan stasiun televisi Al Jazeera yang pada awal berdirinya dianggap sebagai suara Islam tapi kini tidak ada bedanya seperti media Barat lainnya.

"AL Jazeera kini tak ada bedanya dengan CNN," katanya.

Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara Akhmad Kusaeni mengatakan media akan menyuarakan kepentingan siapa pemilik modalnya.

"Supaya media menyuarakan kepentingan Muslim tidak ada cara lain selain menguasai kepemilikannya," tegasnya seusai bertemu dengan Liga Muslim Dunia.

(A017)

Pewarta: Akhmad Kusaeni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013