Bandung (ANTARA News) - Berdasarkan data Kementerian Energi dan Mineral RI Badan Geologi bencana alam pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada 15 April 2013 bukanlah yang pertama.

"Dan kejadian seperti ini memang pernah terjadi 95 tahun yang lalu," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, usai meninjau lokasi bencana alam, Jumat.

Mengutip data Badan Geologi, Heryawan mengatakan lokasi pergerakan tanah tersebut memang tergolong zona berbahaya.

"Ketika dilihat di peta, ini daerah yang tidak layak huni atau kawasan rawan bencana," kata Heryawan.

Ia mengungkapkan, luas kawasan pergerakan tanah mencapai 240 hektar dengan 30 hektar diantaranya pemukiman warga.

"Memang ini gejala geologis karena amblas, satu kawasan cukup luas 240 hektar. Sementara pemukiman sekitar 30 hektar, sebagian sawah dan ladang yang amblas," katanya.

Dia mengatakan pergerakan tanah terjadi di jalan kabupaten yang menghubungkan Majalengka dan Ciamis.

"Ini kan bukan perkampungan, ini jalan kabupaten. Kiri kanan itu bukan kampung, ini dilewati jalan kabupaten lebar 4 meter yang dilapisi oleh aspal. Jalan itu menghubungkan Ciamis dan Majalengka," ujarnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013