Jakarta (ANTARA News) - Ratusan nelayan dari Kalibaru-Cilincing, Jakarta Utara mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

Mereka menyampaikan empat gugatan antara lain hak nelayan untuk berlayar, pengujian pukat ikan mini nelayan, penggantian rugi materil akibat kebijakan yang salah dan pencopotan Kepala Suku Dinas Perikanan dan Kelutan Jakarta Utara.

"Sejak 1 Juni 2014 nelayan Kalibaru dilarang beroperasi karena pemerintah tidak tahu alat tangkap yang kami pakai. Nelayan dibohongi dan ditindas sampai tidak bisa mengisi perut selama tiga bulan. Banyak birokrat yang bermental penjajah, menyesengsarakan nelayan. Mereka seakan lupa bahwa nenek moyang kita orang pelaut," kata koordinator lapangan Yazid Qulbuddin di depan Balaikota, Selasa.

Para nelayan di wilayah itu dilarang melaut karena alat tangkap ikan milik mereka dianggap telah merusak lingkungan. pemerintah menduga alat tangkap yang digunakan nelayan adalah pukat harimau.

Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Perwakilan nelayan diminta masuk ke dalam Balaikota untuk menemui Jokowi.

Meski unjuk rasa berlangsung tertib di luar pagar, belasan anggota polisi tetap disiagakan di dalam pagar.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014