Muara Teweh (ANTARA News) - Kabut asap akibat kebakaran lahan yang melanda wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, semakin parah dan sehingga jarak pandang hanya 50 meter, pada Selasa pagi.

"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas," kata seorang warga Muara Teweh, Anoey Julian, Selasa.

Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Elpi Epanop mengatakan pihaknya sudah menyiapkan surat untuk memperpanjang libur sekolah bagi anak pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak.

Sedangkan anak SD sampai SLTA jam belajarnya akan diundur kembali, biasanya masuk pukul 06.30 WIB masuk menjadi jam 08.00 WIB.

"Saat ini surat edaran terkait kabut asap sedangkan dalam proses ditandatangani oleh Bupati Barito Utara, Nadalsyah, kalau sudah hari ini kemungkinan besok mulai berlaku," kata Elpi.

Sementara pemerintah Kabupaten Barito Utara juga telah menginstruksikan kepada semua pegawai baik di lingkungan pemerintah daerah setempat maupun instansi dan lembaga lainnya untuk mengundurkan jam masuk kerja akibat kabut asap.

"Karena kabut masih terjadi, jam kerja di seluruh dinas, pelayanan kesehatan dan camat di sembilan kecamatan diminta untuk diundur dari biasanya masuk pukul 07.00 WIB menjadi 08.00 WIB," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Barito Utara (Barut) Iman Topik.

Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Stasiun Meteorologi Beringin Muara Teweh Sunardi mengatakan, jarak pandang permukaan pada Selasa pagi sampai pukul 08.15 WIB jarak pandang permukaan hanya sekitar 50 meter sedangkan jarak pandang vertikal 100 feet

"Kabut asap ini bertambah parah dibanding hari kemarin, karena angin hanya berkecepatan sedang," katanya.

Pewarta: Kasriadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015