Jakarta (ANTARA News) - Dermawan Salihin yakin kepolisian mampu mengungkap pembunuh anaknya, Wayan Mirna Salihin, yang tewas usai menenggak es kopi yang dicampur sianida di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016, atau 22 hari yang lalu.

"Saya rasa polisi telah bekerja sangat profesional," kata Dermawan saat akan meninggalkan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis.



"Itu bagaimana hukum yang berlaku di negara kita. Saya yakin negara kita semakin baik soal hukum, kedepannya akan lebih baik lagi," kata dia.

Dermawan pun enggan menyebut polisi lamban karena saat ini aparat masih melengkapi alat bukti dan keterangan ahli untuk menjerat calon tersangka.



Namun ia pun mengingatkan bahwa jika terlalu lama diproses maka akan menjadi masalah jika pelaku masih berkeliaran.



"Sangat berbahaya sudah meracun tapi tidak dihukum. Saya sih berdoa Insya Allah pasti akan diberi jalan," kata dia.



Dermawan Salihin tiba di Polda Metro Jaya pada pukul 09.10 WIB dan meninggalkan gedung Direktorat Kriminal Umum pada pukul 16.00 WIB sendirian menggunakan mobil pribadi.

Sebelumnya penyidik kepolisian meminta keterangan ahli psikologi Universitas Indonesia Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono untuk menganalisa alat bukti di bidang psikologi.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016