Gorontalo (ANTARA News) - Provinsi Gorontalo kekurangan tenaga guru agama yang tersebar di semua sekolah di daerah itu, sehingga pemerintah provinsi (Pemprov) setempat segera mencarikan solusinya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rabu, menjelaskan bahwa banyak guru-guru serta orang tua murid yang mengeluhkan ketersedian guru agama di sekolah, sehingga rencananya Pemprov Gorontalo akan menambah jumlah tenaga guru tersebut di setiap sekolah.

"Ini tentu memprihatinkan jika sekolah kekurangan guru agama, sebab ahlak siswa pun juga wajib dibentuk," kata Gubernur.

Ia menambahkan, Pemprov sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Gorontalo untuk segera mendatangi kampus IAIN Gorontalo untuk mencari guru agama.

Setelah data kebutuhan guru agama diperoleh, lanjutnya, akan dilakukan perekrutan.

"Saya sudah meminta kepada Kepala dinas terkait untuk segera buat konsep dan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk mendata kebutuhan guru agama, termasuk koordinasi dengan Kanwil Agama Gorontalo," ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Gorontalo Weny Liputo menjelaskan, pihaknya akan merekrut tenaga guru agama baik Islam maupun non Muslim dan kepada mereka akan diberikan status honorer.

"Namun terkait persyaratan formal perekrutan guru agama, kami akan tetap koordinasi dengan Kementerian Agama Gorontalo," katanya.

Mengenai jumlah kebutuhan guru agama, ia menjelaskan bahwa dibutuhkan ratusan tenaga guru untuk tingkat SMA/SMK serta SLB. Jika ditambahkan dengan kebutuhan untuk tingkat SD-SMP maka jumlahnya akan lebih banyak lagi.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016